Tampilkan postingan dengan label Diduga Bunuh PSK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diduga Bunuh PSK. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 November 2011

Warta Temanggung : Anggota Brimob Polda DIY Diduga Bunuh PSK

TRIBUNJOGJA.COM,- Purdiyah (50) warga Temanggung, Jawa Tengah tak henti-henti menangis dilokasi rekonstruksi dugaan pembunuhan Mia (25) pekerja seks komersial Pasar Kembang Yogyakarta. Mia diduga dibunuh oleh seorang oknum anggota Brimob Polda DIY Selasa, (29/3) silam.

"Sehari sebelum ditemukan disini, dia sempat pulang ke Temanggung. Saya tak menduga bisa berakhir seperti ini,"katanya disela-sela proses rekonstruksi di bawah Jembatan Kali Winongo, Senin (21/11).

Sambil menyeka air matanya, dia hanya mampu melihat anggota Polresta Yogyakarta satu per satu meminta oknum polisi Brimob Polda DIY, Bribda Jt  memperagakan kronologis kejadian.

Korban yang diketahui berasal dari daerah Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah ditemukan tewas dalam kondisi telungkup di bawah jembatan Kali Winongo pada Selasa (29/3) lalu pada pukul 05.30 WIB.

Dugaan awal korban diduga jatuh bunuh diri, namun penyelidikan terus berlanjut hingga ditemukan ada orang lain yang bersama korban sebelum ditemukan tewas.

Rekonstruksi dilakukan di 5 Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni di Jembatan Kali Winongo, depan Puskesmas Gedongtengen dan 3 TKP lain dilakukan di Komplek Sarkem. Dalam rekonstruksi yang dilakukan, diperagakan 26 adegan dan mendatangkan beberapa orang saksi dari 21 saksi.

Hanya saja ketika berada di atas jembatan tak ada saksi yang melihat apakah korban dijatuhkan dari atas jembatan atau jatuh sendiri. “Kita lakukan rekonstruksi ini untuk memperjelas dan melengkapi berkas perkara,” kata Wakasatreskrim Polresta Yogyakarta AKP Ilyas.
Adegan diawali  pertemuan antara korban dengan tersangka sekitar pukul 01.00 WIB dini hari di komplek Sarkem. Kemudian, adegan diteruskan dengan menggambarkan tersangka yang hendak mengantarkan korban pulang ke kontrakannya sampai terjadi terjadi percekcokan hingga berujung penganiayan dengan tangan kosong hingga dipercekcokan di atas jembatan.(*)