MAGELANG - Pengganti kegiatan Pekan Olahraga Kelurahan (Porkel) dalam perayaan HUT ke-66 Kemerdekaan RI tidak kalah meriah. Kegiatan berupa panjat pinang dan tarik tambang yang digelar di Halaman Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Pemkot Magelang menarik minat masyarakat banyak. Baik dari sisi peserta maupun penonton. Apalagi kegiatan tersebut melibatkan semua kelurahan di Kota Magelang. Acara dibuka oleh Wakil Walikota Magelang Joko Prasetyo. Dalam sambutannya, Joko berharap rasa patriotisme bisa tumbuh dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak dengan kemasan olah raga dan tradisional. Panjat pinang dan tarik tambang dianggap paling bisa mewakili kriteria tersebut. “Panjat pinang dan tarik tambang juga bisa diikuti semua orang tanpa perlu keahlian khusus. Ini tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi hadiahnya banyak,” kata pria yang akrab disapa Joko Cilik tersebut, kemarin.
Dijelaskan oleh Kabid Keolahragaan Disporabudpar, Mahbub, semua peserta adalah perwakilan tiap kelurahan. Kegiatan tersebut pengganti Porkel, mengingat Perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun ini bersamaan dengan datangnya Bulan Ramadhan. Untuk kegiatan tarik tambang, setiap regu terdiri dari 10 orang. “Berhasil sebagai juara pertama dalam lomba tarik tambang adalah Kelurahan Kramat Selatan yang berhasil mengalahkan Tidar Utara. Hadiah juara pertama berupa kambing, sedang juara dua berupa tiga ekor entok. Sedang juara tiga diraih bersama antara Kelurahan Wates dan Rejowinangun Utara. Kedua regu masing-masing mendapat tiga ekor ayam,” jelasnya.
Pertandingan paling menarik adalah panjat pinang. Dimana dipasang tiga tiang dari bambu pethung setinggi sembilan meter. Tiap tiang terdapat hadiah berupa sepeda gunung, tv 14 inch, dvd player, dispenser, kipas anging, rantang dan 20 hadiah hiburan lainnya. Tiap regu yang terdiri dari delapan orang, pada kesempatan pertama diberi kesempatan untuk meraih menaiki tiang selama 10 menit dan hanya waktu satu menit untuk meraih hadiah ketika sampai ke puncak. Suasana semakin meriah karena disela-sela perlombaan peserta dan penonton lomba dihibur solo organ.
Peserta dari Kelurahan Tidar Selatan menjadi peserta pertama yang bisa meraih berbagai hadiah diatas tiang. Regu yang dipimpin oleh Nur, yang kesehariannya menjadi buruh di Pasar Rejowinangun tersebut, mempunyai taktik yang jitu. Yakni menempatkan orang yang cukup kuat dan tinggi dibagian bawah dan orang yang kecil serta lincah untuk bagian paling atas. (dem)
Terkait Berita hari ini :
> 400 Orang Densus 26 Siap Perang Di Bulan Puasa
> PS Portugal Nyanyikan Burung Kakak Tua
> Warga Gempol Enggan Pindah
> Lomba Panjat Pinang Dimajukan
> Poppy Optimis UMKM Magelang Maju
> Peraturan Pemkot Ditabrak, Pembangunan Hotel Oxalis Jalan Terus
> Huntara Mulai Ditempati
Dijelaskan oleh Kabid Keolahragaan Disporabudpar, Mahbub, semua peserta adalah perwakilan tiap kelurahan. Kegiatan tersebut pengganti Porkel, mengingat Perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun ini bersamaan dengan datangnya Bulan Ramadhan. Untuk kegiatan tarik tambang, setiap regu terdiri dari 10 orang. “Berhasil sebagai juara pertama dalam lomba tarik tambang adalah Kelurahan Kramat Selatan yang berhasil mengalahkan Tidar Utara. Hadiah juara pertama berupa kambing, sedang juara dua berupa tiga ekor entok. Sedang juara tiga diraih bersama antara Kelurahan Wates dan Rejowinangun Utara. Kedua regu masing-masing mendapat tiga ekor ayam,” jelasnya.
Pertandingan paling menarik adalah panjat pinang. Dimana dipasang tiga tiang dari bambu pethung setinggi sembilan meter. Tiap tiang terdapat hadiah berupa sepeda gunung, tv 14 inch, dvd player, dispenser, kipas anging, rantang dan 20 hadiah hiburan lainnya. Tiap regu yang terdiri dari delapan orang, pada kesempatan pertama diberi kesempatan untuk meraih menaiki tiang selama 10 menit dan hanya waktu satu menit untuk meraih hadiah ketika sampai ke puncak. Suasana semakin meriah karena disela-sela perlombaan peserta dan penonton lomba dihibur solo organ.
Peserta dari Kelurahan Tidar Selatan menjadi peserta pertama yang bisa meraih berbagai hadiah diatas tiang. Regu yang dipimpin oleh Nur, yang kesehariannya menjadi buruh di Pasar Rejowinangun tersebut, mempunyai taktik yang jitu. Yakni menempatkan orang yang cukup kuat dan tinggi dibagian bawah dan orang yang kecil serta lincah untuk bagian paling atas. (dem)
Terkait Berita hari ini :
> 400 Orang Densus 26 Siap Perang Di Bulan Puasa
> PS Portugal Nyanyikan Burung Kakak Tua
> Warga Gempol Enggan Pindah
> Lomba Panjat Pinang Dimajukan
> Poppy Optimis UMKM Magelang Maju
> Peraturan Pemkot Ditabrak, Pembangunan Hotel Oxalis Jalan Terus
> Huntara Mulai Ditempati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar