Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Perbaikan ruas Jalan Magelang-Yogyakarta yang berada di jalan Keprekan-Mertoyudan Kabupaten Magelang sepanjang 8,6 kilometer sudah mencapai 91,45%.
Di lajur kanan arah Yogyakarta, tinggal pengaspalan lapisan terakhir. Ditargetkan ruas jalan ini sudah dapat digunakan arus mudik lebaran pada H-10 mendatang.
Perbaikan jalan yang dilakukan sejak 5 Maret 2010 ini berupa pelebaran dari tujuh menjadi 14 meter. Jalan dibuat dua lajur dengan tujuan memperlancar arus kendaraan dari Magelang-Yogyakarta atau sebaliknya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Keprekan-Mertoyudan, Satuan Non Vertikal Terpadu, Dinas Bina Marga Jateng, Sodeli menyatakan, ruas Jalan Keprekan-Mertoyudan, khusus di lajur kanan, dipastikan sudah siap digunakan arus mudik H-10.
Saat ini jalan masih dilakukan pengaspalan lapisan terakhir. "Awal Agustus ini kami akan mengerjakan pengaspalan sepanjang 600 meter raus jalan simpang Mertoyudan ke arah Keprekan. Pada H-10 pengaspalan akan selesai total, sehingga siap untuk arus mudik dan balik lebaran," ujarnya, Senin (1/8).
Proyek SRIP (Strategic Roads Infrastructure Project) senilai Rp 113,5 miliar ini, kata Sodeli, akan berhenti sementara pada H-10 sampai H+10 lebaran. Setelah itu akan dilanjutkan membangun prasarana pendukung berupa saluran air, trotoar, marka jalan, median jalan dan traffic light.
Sodeli mengatakan, Traffic light akan ditempatkan di pertigaan Palbapang, perempatan Blabak dan pertigaan Blondo. Pada jalur utama Semarang-Magelang-Yogyakarta ini ada 14 titik putaran. Tiap titik putaran akan dipasang enam titik lampu penerangan jalan umum (LPJU).
"Selain itu ada sekitar 100 jenis rambu-rambu lalu lintas yang akan kami pasang seperti rambu larangan parkir kendaraan, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Ismu Kuswandari mengatakan menjelang lebaran pihaknya akan menerapkan aturan khusus untuk truk pengangkut pasir pada H-7 sudah tidak boleh melintas.
"Karena selain badan truk yang panjang dan besar biasanya truk-truk itu jalannya lambat sehingga dapat mengakibatkan kemacetan," ujarnya.
Khusus untuk wilayah Secang yang sering terjadi kemacetan, lanjut Ismu, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan ke pemerintah pusat untuk diperlebar karena di jalur tersebut sering terjadi kemacetan.(Tribunjogja.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar