Secara fisik, air yang kelebihan kadar zat besi menunjukan ciri berwarna keruh, berbau karat, dan rasanya kurang enak. Air yang sudah tercemar tidak layak dikonsumsi.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang Bambang Sugiharto menyatakan, pengujian sampel dilakukan di Kecamatan Salam (enam lokasi) dan Kecamatan Dukun (lima lokasi).
"Karena memiliki kandungan zat besi tinggi, maka air di sekitar Merapi tidak layak konsumsi. Sebab jika tetap dikonsumsi bisa menyebabkan gangguan pencernaan, dari diare hingga kanker," kata Bambang, Rabu (3/8).
Air di daerah itu, menurutnya, juga tidak bagus untuk mencuci baju karena bisa meninggalkan noda kecokelatan pada pakaian. Karena itu Bambang menyarankan warga di sekitar Merapi agar meminta bantuan air bersih dari pemkab.
Menurutnya, kadar zat besi di daerah vulkanik memang tinggi. Namun pengujian sebelumnya kadar zat besi dalam air selalu kurang dari 1,5 ppm. Penambahan kadar zat besi hingga 4 ppm, kata dia, merupakan dampak erupsi yang membuat gunung mengeluarkan berbagai zat kimia. (OL-8)
> Jamu Sesak Napas, Langsung Lega, Sembuh Permanen
Magelang Hari Ini :
> Pesantren Ad Dalhariyah, Benteng Diponegoro Bendung Belanda
> Raup Untung Manis Bisnis Kolang-Kaling
> Harga Sembako Di Pasar Secang naik
>KBI Semarang Siapkan Dana
> API Tegalrejo Cetak Pengusaha Melalui Pesantren Entrepreuneur
> Air Di Lereng Merapi Tak Layak Minum
> Pemdes Borobudur Ngotot Tarik Sumbangan Wisatawan
> Bina Masyarakt Ponpes Tidar
> Air Sumur Dua Dusun di Magelang Tak Layak Minum
> BPK Periksa Anggaran AKMIL Magelang
> PNS Magelang Pulang Lebih Awal