Minggu, 26 Juni 2011
MAGELANG-Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascaerupsi Merapi dan banjir lahar dingin akan dimulai setelah master plan selesai disusun. Dipekirakan masa rehabilitasi dan rekonstruksi selesai dalam tiga tahun.
”Saat ini pemerintah sedang menyusun master plan. Tidak lama lagi akan selesai dan tahap rehabilitasi bisa dimulai,” kata Djoko Kirmanto saat meresmikan Jembatan Prumpung yang melintas di atas Kali Pabelan, Kabupaten Magelang, Sabtu kemarin.
Hadir dalam kesempatan ini, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Joko Murjanto, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Bupati Magelang Ir Singgi Sanyoto, sejumlah anggota DPR RI dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Tengah serta para relawan pemantau banjir lahar.
Jembatan dengan panjang 60 meter, tinggi 5,5 meter dan lebar 9 meter ini dibuat dengan rangka baja Trans Australia. Jembatan tipe A ini dibangun dengan biaya sebesar Rp 25 miliar dari dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Proses pembangunan Jembatan Prumpung ini terbilang amat cepat. Hanya dalam tempo 60 hari, jembatan sudah selesai dibangun.
Meski termasuk panjang, namun jembatan yang terdiri dari 12 segmen rangka baja ini dinilai akan mampu digunakan oleh kendaraan angkutan berat. ”Kita optimis jembatan ini akan kuat dan bertahan lama,” kata Joko sambil meninjau jembatan Prumpung
Joko berpesan agar jembatan Prumpung dirawat dengan baik karena Kali Pabelan merupakan jalur banjir lahar dingin. Dengan masih banyaknya material di atas gunung maka banjir lahar masih akan lewat pada musim hujan mendatang. ”Saya minta dirawat dengan baik. Jika ada kerusakan segera laporkan agar cepat ditangani,” kata dia.
Disebutkan bahwa Kementrian PU akan menugaskan Puslat Air Bandung untuk melakukan kajian atas perilaku air (lahar) agar bisa diciptakan jembatan dan bendungan yang mampu bertahan di tengah banjir lahar.
”Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat dan BNPB sehingga jembatan Prumpung bisa selesai dalam tempo 60 hari kerja. Mereka sudah bekerja siang dan malam. Kami sangat berterima kasih,” kata Bupati Magelang Ir Singgih Sanyoto.
Menurut Singgih Jembatan Prumpung merupakan akses utama dari Magelang dan Semarang menuju Provinsi Yogyakarta. Karena itu, keberadaan jembatan ini sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, pariwisata dan arus investasi.
Dijelaskan bahwa akibat banjir lahar dingin ada 21 jembatan dan tiga ruas jalan di Kabupaten Magelang yang rusak atau putus. Selain itu, 129 rumah hanyut, 307 rumah rusak berat, dan 129 rumah rusak ringan. ”Kami mohon Pak Menteri bisa membantu kami memperbaiki infrastruktur yang rusak,” kata Singgih Sanyoto.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo meminta Menteri PU Djoko Kirmanto untuk memerhatikan usulan tersebut mengingatkan besarnya tingkat kerusakan di Kabupaten Magelang akibat banjir lahar tersebut.
Dalam kesempatan ini, Bibit menegaskan bahwa masyarakat Magelang tidak boleh menyesali bencana yang sudah terjadi. Ia mengajak warga Magelang untuk kembali bangkit membangun masa depan yang lebih baik.
”Ayo kerja, kerja, dan kerja. Warga Magelang harus bangkit dan kembali merawat salak. Jangan ngathung (tangan menengadah) saja. Kita harus bekerja. TNGM jangan diambili pasirnya karena akan merusak lingkungan,” tegas Bibit Waluyo disambut tepuk tangan hadirin. (H66,pr-80)
Sumber berita : suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar