Magelang -
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono
'ditodong' pengungsi Merapi saat mendatangi Hunian Sementara (Huntara)
di Dusun Mancasan, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang,
Jateng. Mereka meminta Agung menyediakan kasur.
"Pak, kami minta supaya Menko Kesra bisa mendatangkan kami kasur. Sebab, selama kurang lebih hampir enam bulan ini tidur di pengungsian dan huntara ini hanya dengan alas tikar," celetuk salah seorang pengungsi, Minggu (30/7/2011).
Todongan itu dilontarkan salah satu perwakilan dari 368 pengungsi Merapi. Akibat rumah, ladang dan sawahnya hilang dan rusak, mereka harus tinggal di huntara yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Magelang, Jateng.
Menanggapi hal itu, Agung Laksono pun berjanji mengabulkan permintaan mereka.
"Itu urusan Pak Dirjen. Nanti akan kami usahakan bulan Agustus kasur-kasur untuk tidur kami datangkan. Standarnya satu rumah yang untuk pengungsi ada sebanyak tiga kasur yang kami kirim," ujar Agung Laksono sambil memberikan instruksi pada salah satu Dirjen.
Sebelum meninjau huntara, Agung Laksono terlebih dahulu meninjau kawasan huntara di Sleman, Yogyakarta. Menjenguk ratusan korban erupsi Merapi yang berada di dua provinsi Jateng dan Yogya itu.
Agung datang sekitar pukul 11.00 WIB didampingi oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak dan ditemui oleh Bupati Magelang Singgih Sanyoto serta Gubernur Jateng Bibit Waluyo di Kelurahan Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
Disela-sela kunjungan, Agung menyerahkan paket perlengkapan secara simbolis untuk para pengungsi Merapi akibat banjir lahar dingin. Perlengkapan itu berisi alat-alat rumah tangga, MCK dan lainnya.
Usai melakukan kunjungan, Agung mengaku puas dengan kondisi huntara dan fasilitas pendukungnya. Dia menjelaskan pemerintah akan melakukan relokasi secara bertahap.
"Kementerian sosial memberikan fasilitas dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Tentu ini sementara. Nanti akan kita siapakan rumah tetap. Sekarang biarlah mereka tenang tinggal dulu dihuntara. Jaga rumah ini, jaga kerukunan, juga jaga kebersihan juga seperti sampah-sampah harus dibersihkan. Terutama dijaga fasilitas berupa listrik dan air bersih yang sudah ada," tutur Agung.
Usai mengunjungi huntara pengungsi banjir lahar dingin Merapi di Dusun Mancasan, Agung pun mengunjungi jembatan Pabelan, Magelang. Jembatan ini merupakan jembatan penghubung jalur nasional Semarang-Magelang-Yogyakarta. (rdf/rdf)
"Pak, kami minta supaya Menko Kesra bisa mendatangkan kami kasur. Sebab, selama kurang lebih hampir enam bulan ini tidur di pengungsian dan huntara ini hanya dengan alas tikar," celetuk salah seorang pengungsi, Minggu (30/7/2011).
Todongan itu dilontarkan salah satu perwakilan dari 368 pengungsi Merapi. Akibat rumah, ladang dan sawahnya hilang dan rusak, mereka harus tinggal di huntara yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Magelang, Jateng.
Menanggapi hal itu, Agung Laksono pun berjanji mengabulkan permintaan mereka.
"Itu urusan Pak Dirjen. Nanti akan kami usahakan bulan Agustus kasur-kasur untuk tidur kami datangkan. Standarnya satu rumah yang untuk pengungsi ada sebanyak tiga kasur yang kami kirim," ujar Agung Laksono sambil memberikan instruksi pada salah satu Dirjen.
Sebelum meninjau huntara, Agung Laksono terlebih dahulu meninjau kawasan huntara di Sleman, Yogyakarta. Menjenguk ratusan korban erupsi Merapi yang berada di dua provinsi Jateng dan Yogya itu.
Agung datang sekitar pukul 11.00 WIB didampingi oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak dan ditemui oleh Bupati Magelang Singgih Sanyoto serta Gubernur Jateng Bibit Waluyo di Kelurahan Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
Disela-sela kunjungan, Agung menyerahkan paket perlengkapan secara simbolis untuk para pengungsi Merapi akibat banjir lahar dingin. Perlengkapan itu berisi alat-alat rumah tangga, MCK dan lainnya.
Usai melakukan kunjungan, Agung mengaku puas dengan kondisi huntara dan fasilitas pendukungnya. Dia menjelaskan pemerintah akan melakukan relokasi secara bertahap.
"Kementerian sosial memberikan fasilitas dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Tentu ini sementara. Nanti akan kita siapakan rumah tetap. Sekarang biarlah mereka tenang tinggal dulu dihuntara. Jaga rumah ini, jaga kerukunan, juga jaga kebersihan juga seperti sampah-sampah harus dibersihkan. Terutama dijaga fasilitas berupa listrik dan air bersih yang sudah ada," tutur Agung.
Usai mengunjungi huntara pengungsi banjir lahar dingin Merapi di Dusun Mancasan, Agung pun mengunjungi jembatan Pabelan, Magelang. Jembatan ini merupakan jembatan penghubung jalur nasional Semarang-Magelang-Yogyakarta. (rdf/rdf)
Magelang Hari Ini
>>Tiga Anggota DPRD Magelang Ditandu Ke Kejari>>Pengungsi Merapi Minta Kasur Pada Menko Kesra
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Tidak ada komentar:
Posting Komentar