JAMU SESAK NAFAS, ASMA SEMBUH PERMANEN

Kabar gembira, Bagi anda atau saudara/teman anda yang menderita sesak napas,asma, karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, minimal bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (sample gratis), SMS nama dan alamat , kirim ke 081392593617. Klik Disni

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 30 Juli 2011

Magelang Hari Ini : Tiga Anggota DPRD Magelang Ditandu ke Kejari



Laporan Wartawan Tribun Jogya / M Huda

TRIBUNJATENG.COM MAGELANG, - Ratusan massa dari anggota Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Aliansi Tepi Barat, Kabupaten Magelang, kembali menggelar aksi tuntutan pengusutan dugaan penyimpangan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2010, Sabtu (30/7/2011). Aksi yang ke lima kalinya ini terbilang unik, karena mereka menandu tiga angggota DPRD setempat untuk dibawa ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mungkid.
Tiga orang perwakilan anggota dewan tersebut antaralain Ketua DPRD, Susilo, Ketua Pansus DAK, Lilik Tri Handoko, dan Anggota Fraksi PPP, Muhammad Sobikin. Mereka bertiga pun menuruti permintaan massa, kemudian ditandu para anggota GPK dengan tiga tandu dari bambu yang telah persiapkan.
Saat tiba di gedung DPRD mereka tiba menggunakan sepeda motor dan mobil bak serta berbagai atribut bendera  organisasi GPK. Puluhan ibu-ibu rumah tangga juga terihat ikut serta dalam rombongan tersebut. Namun peserta aksi tidak menggelar orasi, melainkan langsung mengajak DPRD ke Kejari.
“Kita akan bawa anggota dewan kita yang terhormat ini ke Kejari Mungkid. Kita bantu mereka menyerahkan dokumen kasus dugaan penyimpangan DAK hasil penyelidikan pansus ke Kejari,” kata Koordinator GPK Aliansi Tepi Barat, Gus Nurul.
Disertai lantunan sholawat, dan dipayungi layaknya seorang raja, serta membawa amplop besar yang berisi berkas-berkas dugaan kasus DAK, ketiganya diarak menuju ke Kejari yang berjarak sekitar 300 meter dari DPRD. Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat tiga pasukan dalmas aparat kepolisian. Aksi yang ke sekian kalinya ini mendesak DPRD segera mendorong segera menuntaskan kasus dugaan penyimpangan DAK 2010.
Menurut Gus Nurul, sesuai rekomendasi Pansus DAK DPRD dan hasil temuan dari pihaknya, kasus dugaan penyimpangan DAK 2010 bidang pendidikan harus diselesaikan sesuai prosedur hukum. Pihaknya mengajak pimpinan dewan ke Kantor Kejari untuk menyerahkan bukti-bukti pendukung kasus.
Di Kantor Kejari, yang sebenarnya hari Sabtu (30/7) libur, mereka ditemui Kasi Intel Kejari, Nur Wijaya dan Kasi Pidsus, Jojot Aprianto. Keduanya menerima dokumen-dokumen pendukung kasus dugaan penyimpangan DAK dan diserahkan langsung oleh tiga anggota dewan yang terhormat tersebut.
Nur Wijaya dan Jojot Aprianto menjelaskan, terkait kasus DAK ini Kejari sudah meningkatkan statusnya menjadi penyidikan dari penyelidikan. Dengan diberikannya dokumen pendukung dari Pansus dan GPK ini diharapkan kasusnya semakin terang.
“Kita memang belum memunculkan nama tersangka sampai saat ini. Tapi dengan bukti dan saksi-saksi yang kami miliki, kami yakin dalam waktu dekat nama tersangka itu sudah ada. Kami berharap semuanya bersabar saja dulu,” paparnya.
Usai dari Kejari, ratusan massa GPK mendatangi Mapolres Magelang. Di Mapolres, mereka meminta jajaran kepolisian ikut mengawal kasus DAK supaya berjalan sesuai hukum yang berlaku.
“Kita hanya ingin kasus ini berjalan tegak sesuai hukum yang berlaku. Karena itu aksi kami ini adalah aksi damai, murni hanya untuk mendukung proses penegakan hukum di wilayah Magelang ini,” tegas Gus Nurul.
Sebelumnya, Pansus DAK menyebutkan ada ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan dalam program DAK 2010 bidang pendidikan. Dana DAK tersebut berasal dari APBN sebesar Rp 70 miliar, ditambah dana pendampingan dari APBD, total sebesar Rp 77 miliar.
Pemerintah kemudian membelanjakan dana tersebut sebesar Rp 25 miliar, antaralain untuk pengadaan buku perpustakaan SD Rp 5,5 miliar, pengadaan buku perpustakaan SMP Rp 4,8 miliar, pengadaan alat-alat peraga Rp 6,6 miliar, dan pengadaan alat-alat kesenian Rp 2,3 miliar, laboratorium bahasa Rp 5,4 miliar, dan pengadaan mebeler Rp 330 juta.
Editor : budi_pras 

Magelang Hari Ini

>>Tiga Anggota DPRD Magelang Ditandu Ke Kejari
>>Pengungsi Merapi Minta Kasur Pada Menko Kesra 


Kabar gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh, 90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat. Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta keluhan penyakit, kirim ke 081392593617  Kunjungi Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Online Paling Meunguntungkan
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar
. Klik Disini

Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)

Informasi penting: Teknik Membeli Rumah Terbaik

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Wirausaha Mobil Bekas Pasang Iklan Rumah Kontak Jodoh