Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar lereng Gunung Merapi, diminta agar meningkatkan kewaspadaanya terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Imbauan itu disampaikan seiring banyaknya debu sisa hujan abu erupsi merapi 2010 lalu, hingga kini masih banyak dijumpai diberbagai tempat di wilayah Kabupaten Magelang dan berterbangan karena tertiup angin di musim kemarau yang berkepanjangan.
"Debu erupsi merapi itu tidak bisa diserap oleh tanah, sehingga pada musim kemarau ini terus beterbangan. Dan debu ini bisa mengkibtakan penyakit ISPA, sehingga masyarakat harus benar-benar waspada, terlebih bagi wilayah yang dekat dengan gunung Merapi," kata Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Dr Tiniko Sumsuma Dewi, Sabtu (10/9/2011), di Magelang.
Dr Tiniko juga menghimbau masyarakat agar selalu mengenakan masker saat bepergian, terlebih yang menggunakan kendaraan roda Dua. "Dengan Masker, itu minimal bisa mengurangi resiko terkena penyakit Ispa yang masuk melalui mulut dan hidung," ungkapnya.
Ia menjelaskan, selama satu minggu terakhir, penyakit saluran pernapasan menjadi penyakit paling banyak dikeluhkan masyarakat yang berobat di Puskesmas. "Selama seminggu ini kami telah menerima pasien batuk, pilek, dan ISPA itu sebanyak 49 pasien, sementara Paringitis atau radang tenggorokan 29 pasien, tapi terbanyak tetep ispa itu tadi," katanya.
Muh Sholeh warga Dusun pondok, Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung mengakatan, sudah seminggu ini keluarganya terserang peyakit batuk dan pilek. "Sudah sejak seminggu yang lalu, berawal dari anak saya, kemudian istri dan sekarang saya sendiri yang kena batuk pilek," ujarnya.(*)
Kaitan Berita : Berita Magelang : 11 September 2011
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar lereng Gunung Merapi, diminta agar meningkatkan kewaspadaanya terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Imbauan itu disampaikan seiring banyaknya debu sisa hujan abu erupsi merapi 2010 lalu, hingga kini masih banyak dijumpai diberbagai tempat di wilayah Kabupaten Magelang dan berterbangan karena tertiup angin di musim kemarau yang berkepanjangan.
"Debu erupsi merapi itu tidak bisa diserap oleh tanah, sehingga pada musim kemarau ini terus beterbangan. Dan debu ini bisa mengkibtakan penyakit ISPA, sehingga masyarakat harus benar-benar waspada, terlebih bagi wilayah yang dekat dengan gunung Merapi," kata Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Dr Tiniko Sumsuma Dewi, Sabtu (10/9/2011), di Magelang.
Dr Tiniko juga menghimbau masyarakat agar selalu mengenakan masker saat bepergian, terlebih yang menggunakan kendaraan roda Dua. "Dengan Masker, itu minimal bisa mengurangi resiko terkena penyakit Ispa yang masuk melalui mulut dan hidung," ungkapnya.
Ia menjelaskan, selama satu minggu terakhir, penyakit saluran pernapasan menjadi penyakit paling banyak dikeluhkan masyarakat yang berobat di Puskesmas. "Selama seminggu ini kami telah menerima pasien batuk, pilek, dan ISPA itu sebanyak 49 pasien, sementara Paringitis atau radang tenggorokan 29 pasien, tapi terbanyak tetep ispa itu tadi," katanya.
Muh Sholeh warga Dusun pondok, Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung mengakatan, sudah seminggu ini keluarganya terserang peyakit batuk dan pilek. "Sudah sejak seminggu yang lalu, berawal dari anak saya, kemudian istri dan sekarang saya sendiri yang kena batuk pilek," ujarnya.(*)
Kaitan Berita : Berita Magelang : 11 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar