Kekeringan
MAGELANG, KOMPAS — Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyebabkan banyak warga berupaya mencari air ke berbagai tempat, hingga luar desa dan di luar kecamatan tempat mereka tinggal.
Selain menyerbu sumber-sumber air di daerah lain, mereka pun kerap kali meminta air bersih langsung ke rumah-rumah warga yang masih memiliki air.
Nanang Munhaji, Kepala Dusun Ngrajek II, Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, mengatakan, dalam sebulan terakhir setiap hari rumahnya selalu didatangi banyak warga dari desa-desa di Kecamatan Borobudur. Satu orang biasanya membawa empat hingga lima drum dengan kapasitas per drum 200-300 liter.
"Air itu akan dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian," ujarnya, Rabu (21/9/2011).
Warga yang sering mengambil air di rumah Nanang adalah warga Desa Wringinputih dan Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, yang berjarak 15-20 kilometer dari Desa Ngrajek.
Warga yang membutuhkan air tersebut langsung mengambil air dari bak penampungan miliknya di pekarangan rumah.
Hal serupa juga dialami tetangga-tetangga Nanang. Ini biasa terjadi saat kekeringan pada musim kemarau. Atas dasar kemanusiaan, warga Dusun Ngrajek II juga tidak menarik uang atas air yang telah diambil warga luar desa tersebut.
Kekeringan juga menyebabkan debit air irigasi Kali Progo dan Kali Manggis menyusut, dari 5.000 liter per detik menjadi 4.000 liter per detik. Aliran air irigasi Kali Progo dan Kali Manggis yang mengalir dari Bendung Badran, Kabupaten Temanggung, ini mengairi 3.200 hektar sawah, mulai dari Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, hingga Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Djoko Wasono, Koordinator Satuan Kerja Progo Hulu Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Progo, Bogowonto, dan Luk Ulo, mengatakan, kondisi ini menyebabkan sebagian wilayah yang dialiri air irigasi Kali Progo Manggis, mulai dari wilayah Kecamatan Mertoyudan hingga Kecamatan Mungkid, terpaksa menerapkan sistem pengairan bergilir.
Magelang Hari ini : 22 September 2011
-Antisipasi Terjangan Lahar, Candi Lumbung Direlokasi
-Warga Mengambil Air hingga Lintas Kecamatan
-Togel Hari ini : 22 September 2011
MAGELANG, KOMPAS — Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyebabkan banyak warga berupaya mencari air ke berbagai tempat, hingga luar desa dan di luar kecamatan tempat mereka tinggal.
Selain menyerbu sumber-sumber air di daerah lain, mereka pun kerap kali meminta air bersih langsung ke rumah-rumah warga yang masih memiliki air.
Nanang Munhaji, Kepala Dusun Ngrajek II, Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, mengatakan, dalam sebulan terakhir setiap hari rumahnya selalu didatangi banyak warga dari desa-desa di Kecamatan Borobudur. Satu orang biasanya membawa empat hingga lima drum dengan kapasitas per drum 200-300 liter.
"Air itu akan dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian," ujarnya, Rabu (21/9/2011).
Warga yang sering mengambil air di rumah Nanang adalah warga Desa Wringinputih dan Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, yang berjarak 15-20 kilometer dari Desa Ngrajek.
Warga yang membutuhkan air tersebut langsung mengambil air dari bak penampungan miliknya di pekarangan rumah.
Hal serupa juga dialami tetangga-tetangga Nanang. Ini biasa terjadi saat kekeringan pada musim kemarau. Atas dasar kemanusiaan, warga Dusun Ngrajek II juga tidak menarik uang atas air yang telah diambil warga luar desa tersebut.
Kekeringan juga menyebabkan debit air irigasi Kali Progo dan Kali Manggis menyusut, dari 5.000 liter per detik menjadi 4.000 liter per detik. Aliran air irigasi Kali Progo dan Kali Manggis yang mengalir dari Bendung Badran, Kabupaten Temanggung, ini mengairi 3.200 hektar sawah, mulai dari Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, hingga Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Djoko Wasono, Koordinator Satuan Kerja Progo Hulu Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Progo, Bogowonto, dan Luk Ulo, mengatakan, kondisi ini menyebabkan sebagian wilayah yang dialiri air irigasi Kali Progo Manggis, mulai dari wilayah Kecamatan Mertoyudan hingga Kecamatan Mungkid, terpaksa menerapkan sistem pengairan bergilir.
Magelang Hari ini : 22 September 2011
-Antisipasi Terjangan Lahar, Candi Lumbung Direlokasi
-Warga Mengambil Air hingga Lintas Kecamatan
-Togel Hari ini : 22 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar