Semarang, CyberNews. Jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Candi Borobudur Magelang Jateng hingga kuartal III tahun ini relatif mengalami penurunan hingga 10 persen.
Saat kondisi normal, rata-rata jumlah kunjungan turis lebih dari 2 juta orang di mana 300 ribu di antaranya berasal dari mancanegara yang biasanya berkunjung pada bulan-bulan Juli-September. Pascaerupsi Gunung Merapi yang menyisakan debu vulkanik juga lahar dingin membuat banyak infrastruktur yang mendukung aksesibilitas ke Borobudur mengalami kerusakan.
HR & General Affair Director PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Retno H mengungkapkan, meski mengalami penurunan tetapi pihak pengelola saat ini lebih optimistis mampu mendulang wisatawan lebih besar lagi.
Selain akibat erupsi Merapi, menurut dia, faktor makro lainnya juga sangat memengaruhi seperti adanya gagal panen serta pembayaran kebutuhan pendidikan yang mana biasanya wisata akan dilakukan setelah kebutuhan primer terpenuhi.
"Turunnya memang cukup signifikan bagi kami, sebab pascaletusan Merapi dampaknya luar biasa terhadap pariwisata. Akses jalan dan jembatan juga rusak diterjang material lahar dingin tetapi kini kami lebih optimistis karena semua berangsur membaik," ungkap Retno H, di Semarang, hari ini (5/10).
Satu hal lagi yang membuat keyakinan pengelola Candi Borobudur ini optimistis terhadap meningkatnya kunjungan adalah dengan diterimanya penghargaan destinasi terbaik dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) baru-baru ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar