Pekalongan, CyberNews. Meski sejumlah pemasok maupun bandar sudah ditangkap polisi, namun keberadaan togel di Kota Pekalongan masih marak.
Terbukti, hampir setiap hari jajaran Polres Pekalongan Kota menangkap warga yang ketahuan mengedarkan salah satu bentuk perjudian tersebut. Bahkan kalau boleh dibilang, rumah tahanan di daerah tersebut sekarang dipenuhi pelaku perjudian togel.
Kapolres Pekalongan Kota AKBP Tony Harsono MSI SIK membenarkan kalau perederan togel di wilayah hukumnya semakin banyak. Menurut Kapolres, sejak togel merajalela di Kota Pekalongan, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin meminimalisir jenis perjudian tersebut. Langkah yang dilakukannya yakni menangkap para pelaku yang terbukti terlibat judi togel, baik itu pengedar maupun bandarnya.
''Tapi kenyataannya, sampai sekarang salah satu jenis perjudian dan penyakit masyarakat ini masih saja ada,''katanya.
Dengan kondisi tersebut, Tony Harsono menandaskan perlu adanya campur tangan dari seluruh komponen masyarakat, baik itu tokoh agama dan ulama. Kemudian seluruh masyarakat diimbau supaya tidak melakukan tindak perjudian togel. Masalahnya, selain dilarang oleh agama, togel juga berpengaruh tidak baik terhadap keuangan masyarakat.
''Kalau terus menerus membeli togel dan tidak pernah mendapatkan hasil, akibatnya bisa menganggu ekonomi keluarga,'' tandasnya.
Kapolres menjelaskan, togel merupakan bentuk perjudian yang boleh dikatakan ''bermimpi'' menjadi kaya. Ironisnya lagi, yang sering memasang adalah masyarakat kecil yang penghasilannya pas-pasan. Mereka berangan-angan, jika pasangan nomornya keluar atau nembus, yang di depan matanya adalah uang berlimpah.
Padahal, tegasnya, perjudian togel tergantung dari mesin sedangkan mesin tersebut dibuat oleh manusia sehingga bisa direkayasa. Kalau sudah direkayasa seperti itu, maka harapan pemasang untuk bisa meraih uang banyak akan sia-sia. Untuk itu, Tony berpesan, daripada uangnya terbuang sia-sia lebih baik dipergunakan untuk kebutuhan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar