TEMANGGUNG--MICOM: Tanah seluas 355,4 ha milik Perum Perhutani Temanggung di Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. dikelola bersama masyarakat. Semua lahan itu ditanami kopi.
"Semua lahan yang dikelola bersama masyarakat itu berada di daerah Jumprit, Kwadungan, dan Kemloko. Dikelola lembaga masyarakat desa hutan (LMDH)," tutur Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara, Juni Junaedi, Senin (28/11).
Menurut Juni, lahan seluas 355,4 ha itu merupakan hutan lindung dan hutan produksi. Sejak dulu lahan tersebut ditanami kopi. Tujuannya, selain untuk konservasi lahan, juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan.
Sayangnya, kata Juni, pengelolaan bersama masyrakat tidak mencapai keberhasilan seluruh lahan. Belakangan banyak lahan yang menjadi tidak produktif. Penyebabnya antara lain karena ada pencurian kopi.
"Faktor lainnya karena menanam kopi membutuhkan waktu lama untuk mencapai hasil. Karena tidak cepat dapat hasil itu masyarakat desa banyak yang tidak sabar lalu meninggalkan budi daya kopi,"katanya.
Sumber Micom : (TS/OL-10)
Temanggung Dan Kedu Hari ini : 29 Nopember 2011
-500 Guru Ikuti Seminar Pendidikan
-66 Hektare Lahan Sindoro-Sumbing Akan Diremajakan
-355,4 Ha Lahan Perhutani Dikelola Bersama Masyarakat
-Kera Liar Gunung Sindoro Turun ke Ladang Warga
"Semua lahan yang dikelola bersama masyarakat itu berada di daerah Jumprit, Kwadungan, dan Kemloko. Dikelola lembaga masyarakat desa hutan (LMDH)," tutur Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara, Juni Junaedi, Senin (28/11).
Menurut Juni, lahan seluas 355,4 ha itu merupakan hutan lindung dan hutan produksi. Sejak dulu lahan tersebut ditanami kopi. Tujuannya, selain untuk konservasi lahan, juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan.
Sayangnya, kata Juni, pengelolaan bersama masyrakat tidak mencapai keberhasilan seluruh lahan. Belakangan banyak lahan yang menjadi tidak produktif. Penyebabnya antara lain karena ada pencurian kopi.
"Faktor lainnya karena menanam kopi membutuhkan waktu lama untuk mencapai hasil. Karena tidak cepat dapat hasil itu masyarakat desa banyak yang tidak sabar lalu meninggalkan budi daya kopi,"katanya.
Sumber Micom : (TS/OL-10)
Temanggung Dan Kedu Hari ini : 29 Nopember 2011
-500 Guru Ikuti Seminar Pendidikan
-66 Hektare Lahan Sindoro-Sumbing Akan Diremajakan
-355,4 Ha Lahan Perhutani Dikelola Bersama Masyarakat
-Kera Liar Gunung Sindoro Turun ke Ladang Warga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar