TANGERANG (Pos Kota) – Jadi bandar judi togel, dua ibu rumah tangga ditangkap Polsek Teluk Naga, Kabupaten Tangerang di rumahnya masing-masing, Rabu (30/11) siang. Dalam satu hari, omset perjudian yang dilakukan keduanya mencapai Rp 10 juta.
Dari tersangka LL,45, warga Perum Villa Taman Bandara, Kel Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang dan LD,35, warga Kalideres, Jakarta Barat, polisi menyita uang Rp 3. 191 juta, satu buku kupon togel, 2 buah HP, satu buah buku rekening.
Menurut Kapolsek Teluk Naga, AKP Endang Sukma Wijaya, penangkapan kedua bandar judi togel tersebut atas laporan dari masyarakat yang mengatakan ada kegiatan perjudian di salah satu rumah. Atas laporan tersebut, polisi kemudian menindak lanjuti laporan tersebut. “Kami menangkap pelaku perjudian atas laporan dari masyarakat,” ungkap Endang.
Yang pertama kali ditangkap adalah LL. Wanita yang sudah memiliki 3 orang anak itu sudah 2 tahun menjadi bandar togel. Penjudi yang hendak memasang nomor togel melalui SMS atau datang langsung kerumah pelaku. Polisi yang menyamar kemudian meringkus LL dirumahnya.
Dari pengakuan LL, polisi kemudian menangkap LD. Ibu satu orang anak ini ditangkap di rumahnya di daerah Kalideres, Jakarta Barat. LD mengaku baru 3 bulan menjadi Bandar togel. Keduanya terpaksa menjadi Bandar togel untuk mencari biaya tambahan untuk keperluan dirumah.
Dari pengakuan kedua, uang dari pemasang togel itu kemudian disetorkan ke sebuah rekening BCA atas nama Meta. Dalam sehari, omset keduanya bisa mencapai Rp 7-10 juta. Uang tersebut kemudian disetorkan ke Bandar besar di daerah Jakarta Barat dengan melalui transfer rekening bank. Namun polisi mengalami kesulitan dalam mencari Bandar besar togel tersebut. Pasalnya, keduanya tidak pernah bertemu dengan Bandar besarnya. “Mereka merupakan jaringan terputus, antara mereka tak saling mengenal satu sama lain,” ungkap Kapolsek.
Kepada petugas LL mengaku hanya mendapat 20 % dari hasil penjualan kupon togel. Uang yang diperolehnya relative yang bisa diterimanya. Uang tersebut untuk menambahkan biaya kebutuhan hidup keluarga. LL mengaku membuka perjudian di rumahnya itu setiap hari Senin, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. “Uang yang saya dapat tak tentu, tergantung dari pemasang. Jika banyak yang masang, maka saya akan mendapat uang yang banyak,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar