WONOSOBO, suaramerdeka.com - Proses pencarian sepuluh korban musibah banjir bandang Tieng Wonosobo masih berjalan. Pada hari Rabu (21/12) ditemukan potongan tubuh bagian kaki milik salah seorang korban. Tim SAR belum bisa mengidentifikasi dan menyerahkannya ke RSUD Setjonegoro untuk diautopsi.
Potongan tubuh tersebut di temukan di aliran sungai Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara sekitar pukul 11.00. Karena cuaca yang tidak memungkinkan pencarian akhirnya dihentikan satu jam kemudian.
Koordinator tim SAR Wonosobo, Muhail mengemukakan pada pencarian hari keempat ini sedikit mengalami kendala cuaca karena sejak pagi hari sudah turun hujan. Debit air di sungai Serayu cukup tinggi dan berwarna keruh. "Proses evakuasi hari ini mendapatkan satu potongan tubuh berupa kaki," katanya.
Dia mengatakan pencarian akan dilanjutkan besok pagi dengan menggunakan perahu rafting. Muhail menjelaskan belum ada rencana menyelam ke dasaran waduk atau bendungan di sungai Serayu.
Menurutnya tim Basarnas Semarang dan tim dari BPBD Jateng sudah terjun ke lokasi untuk memberikan bantuan dengan menggunakan alat lengkap. Namun, diakuinya medan terjal masih menyulitkan proses evakuasi. "Sungai yang harus disisir sepanjang 40 kilometer dengan lebar rata-rata 12 meter," imbuhnya.
Hingga hari ini jenazah korban yang belum ditemukan yakni Ahmad Nasukhun dan Nafisah. Keduanya merupakan pasangan suami isteri warga Dusun Sidorejo, Desa Tieng Kejajar. Rumah korban ikut terbawa arus sungai saat kejadian banjir.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar