WONOSOBO, suaramerdeka.com - Petani yang masuk kawasan rawan bencana Gunung Sindoro menunda masa tanamnya yang seharusnya jatuh pada awal Desember.
Kepala
Dusun Sikatok Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Muhammad Sarip
mengemukakan, kurang lebih delapan puluh persen petani di kampungnya
menunda tanam.
Diakuinya,
warga was-was jika menanam namun tak terurus akibat ditinggal
mengungsi. "Hampir semua petani di sini menunda tanam," katanya, Jumat
(16/12).
Sarip
mengatakan, total petak lahan milik petani yang terbengkalai yakni
seluas kurang lebih 500 hektare. Sebagian adalah ladang kentang dan
sayur-mayur, seperti kubis dan wortel.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Disamping
itu, imbuhnya, sekitar 600 ekor ternak warga yang ada di desa juga ikut
dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Warga juga sementara ini menyimpan
uang untuk tanam dan pemeliharaan ladang. "Di kampungnya sini hasil
panen kentang ramai-ramai dijual. Lebih baik menyimpan uang daripada
barang," jelasnya.
Untuk
mengisi aktivitas, imbuhnya, warga lebih memilih berada di rumah karena
dirasa lebih aman. Menurut Sarip, warga banyak yang kebingunan dan
takut sejak Gunung Sindoro yang berada di radius 3 kilometer dari
kampungnya waspada.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar