Temanggung
(ANTARA News) - Aktivitas kegempaan Gunung Sindoro di perbatasan
Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah dalam beberapa hari
terakhir cenderung menurun, namun status gunung api ini masih tetap
waspada.
Petugas
Pos Pengamatan Gunung Sindoro dan Sumbing di Desa Gentingsari,
Kecamatan Bansari, Sumaryanto di Temanggung, Jumat menyebutkan, pada
Senin (19/12) terjadi gempa vulkanik dalam enam kali, vulkanik dangkal
13 kali, tektonik jauh satu kali, tektonik lokal empat kali, dan gempa
hembusan 15 kali.
Namun,
pada hari berikutnya Selasa (20/12) kegempaan turun drastis, yakni
terjadi gempa tektonik jauh dua kali, tektonik lokal satu kali, dan
gempa hembusan dua kali.
Pada
Rabu (21/12) kembali terjadi gempa vulkanik dalam dua kali, tektonik
jauh tiga kali, tektonik lokal dua kali, dan gempa hembusan tiga kali.
"Data
seismik terakhir yang telah kami catat pada Kamis (22/12) hanya terjadi
gempa vulkanik dalam satu kali, tektonik jauh satu kali, dan gempa
hembusan dua kali," katanya.
Ia mengatakan, meskipun mengalami penurunan kegempaan, hingga saat ini status Gunung Sindoro tetap waspada.
Menurut dia, meskipun aktivitas Sindoro menunjukkan penurunan, tetap diberlakukan radius berbahaya dua kilometer dari puncak.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pendakian hingga ke puncak gunung atau memasuki radius berbahaya.
"Meskipun ada kecenderungan menurun, aktivitas gunung ini masih fluktuatif, setelah turun, kemungkinan bisa naik lagi," katanya.
Ia meminta masyarakat untuk tidak panik dan beraktivitas seperti biasa.
Ia
mengatakan, munculnya isu akan terjadi letusan besar pada 26 Desember
2011 mendatang tidak perlu dipercaya karena tidak memiliki dasar yang
kuat.
"Isu
tersebut jangan dipercaya. Kami yang memantau perkembangan aktivitas
Sindoro akan selalu melaporkan perkembangannya pada Pemkab Temanggung
untuk disampaikan ke masyarakat," katanya. (U.H018/I007)
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar