MEMASUKI masa purnatugas sebagai kepala desa, tidak menjadikan kreativitas Kasiman Iska Sumarto (68) berakhir. Setelah sempat menyandang predikat mantan kepala Desa Meles, Kecamatan Adimulyo selama dua tahun, ia pun bangkit. Meski usianya sudah tidak muda lagi, dia memulai berwirausaha dari nol hingga sukses seperti sekarang.
Ya, ada pelajaran yang menarik dari kisah bisnis pemilik usaha Lanting Bumbu “Mas Wi” itu. Bahwa tidak ada kata terlambat dalam memulai wirausaha. Saat memulai bisnis lanting usai Kasiman sudah 58 tahun. Padahal bagi sebagian orang, usia seperti itu sudah tidak produktif.
Usaha pria kelahiran 9 Februari 1943 itu berkembang pesat. Bahkan dia membuka pabrik di Desa Bumiayu, Kecamatan Tambak di perbatasan Banyumas-Kebumen. Di usianya yang senja itu, dia masih gesit memimpin sekitar 70 karyawan di pabrik lanting miliknya. Lanting yang diproduksi lebih dari 3 kuintal per hari. Pemasaran lanting bumbu produsinya bahkan sudah tersebar di seluruh Pulau Jawa.
Bapak lima anak itu menceritakan bahwa bisnis lanting dimulai pada 2000. Awalnya dia sekadar memasarkan lanting buatan warga. Itu dilakukan karena selama menjabat sebagai kepala desa, Kasiman melihat para perajin lanting kesulitan dalam memasarkan produknya.
“Melihat peluang bisnis tersebut, saya tertantang untuk memasarkan lanting tersebut,” ujar Kasiman didampingi anak bungsunya Martin Widjayanto (15).
Dari penuturannya, saat itu dia memasarkan sendiri lanting dari toko ke toko mulai dari Kebumen hingga merambah ke luar kota. Saat itu, dia memanfaatkan rumahnya di Desa Kutosari, Kebumen untuk gudang. Awalnya kesulitan memasarkan, namun dengan keuletan, kerja keras dan kesabaran pasar pun mulai terbentuk.
Karena permintaan tinggi dia pun mengalami kekurangan produk. Akhirnya pada 2003 dia memproduksi sendiri lanting di Desa Harjodowo Kecamatan Kuwarasan. Namun demikian dia masih menggandeng sebanyak lima perajin untuk menopang produksinya. Usaha tersebut terus berkembang, sehingga kapasitas produksi pun ditambah lagi dengan membuka pabrik di Desa Bumiayu yang merupakan desa kelahirannya.
Bahan Baku
“Di sini juga untuk mendekatkan dengan bahan baku berupa singkong.” Untuk mempertahankan cita rasa lanting produksinya, pria yang masih gesit di usia senja itu terus melakukan eksperimen agar rasa lanting yang dihasilkan tidak monoton. Seperti saat ini, sejumlah rasa lanting yang dihasilkan antara lain lanting milenium, rasa nanas, rasa bawang, pedas manis, keju, dan daging sapi. Dia juga terus bereksperimen agar menghasilkan rasa dan kualitas lanting sehingga tetap berdaya saing tinggi. “Yang jelas, lanting buatan kami tidak mengandung bahan pengawet,” tandasnya.
Disinggung merek “Mas Wi” pada lanting produksinya, Kasiman mengaku nama tersebut diambil dari nama anak bungsunya yang bernama Martin Widjayanto (15). Nama tersebut dinilai membawa peruntungan saat dijadikan merek dagang bagi produk lantingnya. Untuk itu dia bermaksud ingin mematenkan merek dagang tersebut sebelum diklaim oleh orang lain.
“Soal orang mau meniru-niru bumbu dan kemasaan itu terserah asal tidak memakai nama ‘Mas Wi’ sebagai merek dagang,” imbuhnya seraya menyebutkan saat ini diirnya tengah mengurus syarat untuk mematenkan merek dagang tersebut.
Sumber : Suara Merdeka (Supriyanto-47)
Kedu Hari Ini : 5 Desember 2011
Kebumen
-Asyiknya Menyusuri Perut Bumi Gombong Selatan
-Kebutaan Akibat Katarak Terus Meningkat
-Terowongan Ijo Jadi Jalur Wisata
-Mampu Hidupi 70 Karyawan
-Lanting Jadi Identitas Kebumen
JAMU SESAK NAFAS, ASMA SEMBUH PERMANEN
Kabar gembira, Bagi anda atau saudara/teman anda yang menderita sesak napas,asma, karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, minimal bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (sample gratis), SMS nama dan alamat , kirim ke 081392593617. Klik Disni
Minggu, 04 Desember 2011
Inspirasi Kebumen : Mampu Hidupi 70 Karyawan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bisnis Online Paling Meunguntungkan
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar. Klik Disini
Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar. Klik Disini
Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar