MAGELANG, suaramerdeka.com -Sebagai salah satu warisan budaya dunia, Candi Borobudur diharapkan tidak hanya menjadi monumen dan lokasi pariwisata saja. Candi warisan Dinasty Syailendra ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk warga sekitar sehingga lebih hidup.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Prof Dr Wiendu Nuryanti saat membuka peringatan 100 tahun pemugaran Candi Borobudur oleh Th Van Erp di Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB), Selasa (27/12).
Dikatakan bahwa pada tahun 1907-1911, Van Erp melakukan restorasi pertama Candi Borobudur dengan memperbaiki pagar langkan, dinding lorong pertama, saluran air di lereng bukit, tangga bawah, gapura, dan relung-relung serta stupa-stupa kecil.
Selain itu, bagian arupadhatu (lantai 8,9,10) beserta lingkaran stupanya dibongkar secara keseluruhan. Pada tahun 1973-1983, pemerintah Indonesia bersama Unesco melakukan pemugaran menyeluruh dengan peralatan modern dengan harapan Candi Buddha ini akan bertahan sampai 1.000 tahun ke depan.
Namun demikian, kata Wiendu Nuryanti, Candi Borobudur belum memberikan manfaat yang besar kepada warga sekitar. Untuk itu, ia mengharapkan manfaat Candi Borobudur bagi masyarakat akan ditingkatkan lagi. "Manfaat Candi Borobudur terhadap masyarakat perlu ditingkatkan supaya keberadaan Candi Borobudur tidak sekedar sebagai monumen, namun juga menyatu dengan masyarakat sekitar," katanya.
Menurut Wiendu manfaat Candi Borobudur tidak saja dalam hanya dalam arti kepurbakalaan, namun juga relevansi terhadap pembangunan masyarakat. Ia berharap para pakar untuk mendiskusikan kondisi dan manfaat Candi Borobudur dalam 100 tahun ke depan.
"Kualitas seperti apa yang diinginkan Borobudur 100 tahun ke depan. Tentu saja bukan Borobudur sebagai monumen, tumpukan batu dan relief. Namun juga dari sisi relevansi dalam konteks lintas generasi," katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk berpikir menembus ruang dan waktu dalam jangka waktu 100 tahun ke depan. Pemikiran-pemikiran tersebut meski tidak bisa disaksikan oleh generasi sekarang, namun generasi masa depan akan menghargai pemikiran tersebut.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar