PURWOREJO
(KR) - Kendatipun di daerahnya sendiri sudah mulai langka akibat
serangan virus citrus vein phloem degeneration (CVPD), namun jeruk Bayan
Kabupaten Purworejo sudah telanjur menasional. Sehingga buah jeruk yang
dijual di kota-kota besar seperti Jakarta, banyak berlabel jeruk
Purworejo. Beberapa petani menyiasati, tetap membudidayakan jeruk
Purworejo di luar daerah, seperti Jawa Timur dan Sumatera.
"Memang
nama jeruk Purworejo sudah dikenal sejak dulu, tapi sekarang sudah
langka di Bayan. Hanya saja pedagang jeruk tetap memanfaatkan nama
Purworejo," kata Camat Bayan Sukamto SSos kepada KR di kantornya, Senin
(19/12).
Dijelaskan pula, para petani yang sudah terbiasa menanam jeruk juga tidak pernah lelah melawan virus CVPD. Mereka tetap saja menanam meskipun jika dikalkulasi, modal tidak pernah kembali. "Petani tetap saja menanam, tapi hasilnya bisa panen sampai dua musim sudah bagus," katanya.
Kondisi ini menurut Sukamto, karena lahan di wilayahnya sudah terinfeksi virus itu, sehingga setiap tanaman jeruk akan selalu diserang, meski pada awalnya tanaman terlihat subur dan bisa berbuah lebat. "Tapi kalau sudah terserang virus ini, tanaman jeruk tidak bisa diselamatkan," jelasnya.
Dijelaskan pula, para petani yang sudah terbiasa menanam jeruk juga tidak pernah lelah melawan virus CVPD. Mereka tetap saja menanam meskipun jika dikalkulasi, modal tidak pernah kembali. "Petani tetap saja menanam, tapi hasilnya bisa panen sampai dua musim sudah bagus," katanya.
Kondisi ini menurut Sukamto, karena lahan di wilayahnya sudah terinfeksi virus itu, sehingga setiap tanaman jeruk akan selalu diserang, meski pada awalnya tanaman terlihat subur dan bisa berbuah lebat. "Tapi kalau sudah terserang virus ini, tanaman jeruk tidak bisa diselamatkan," jelasnya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Petani
sendiri juga tidak pernah berhenti menanam jeruk, bahkan sebagian di
antara mereka melakukan berbagai terobosan dengan menyewa lahan di luar
daerah, terutama Jawa Timur dan sebagian Sumatera. "Mereka membawa bibit
dan tenaga dari Bayan. Bertani di luar daerah. Ketika panen, jeruk
banyak dijual ke Jakarta dan kota-kota besar lainnya," kata Sukamto.
Kalaupun kemudian banyak jeruk di kota besar memanfaatkan nama jeruk Purworejo, sebenarnya bukan dari Purworejo tapi hasil panen petani Purworejo yang bertani di luar daerah. "Itu cara petani menyiasati usaha karena di daerahnya sendiri tidak subur untuk tanaman jeruk," jelas Sukamto.
Di wilayah Bayan katanya, pernah dilakukan penelitian lahan terkait virus CVPD, hasilnya untuk menghilangkan virus itu, minimalnya 50 tahun lahan tidak ditanami jeruk. "Kalau tanaman jenis lain tidak masalah. Tapi petani sepertinya tidak peduli, tetap saja menanam jeruk," kata Sukamto. (Nar) - o
Kalaupun kemudian banyak jeruk di kota besar memanfaatkan nama jeruk Purworejo, sebenarnya bukan dari Purworejo tapi hasil panen petani Purworejo yang bertani di luar daerah. "Itu cara petani menyiasati usaha karena di daerahnya sendiri tidak subur untuk tanaman jeruk," jelas Sukamto.
Di wilayah Bayan katanya, pernah dilakukan penelitian lahan terkait virus CVPD, hasilnya untuk menghilangkan virus itu, minimalnya 50 tahun lahan tidak ditanami jeruk. "Kalau tanaman jenis lain tidak masalah. Tapi petani sepertinya tidak peduli, tetap saja menanam jeruk," kata Sukamto. (Nar) - o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar