BANDUNG, suaramerdeka.com - Pusat
Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih membutuhkan waktu,
minimal sepekan lagi sebelum mempertimbangkan kelanjutan status
aktivitas vulkanik Gunung Sindoro (3.150 mdpl) yang saat ini tengah
Waspada.
Menurut
Kabid Pengamatan dan Penelitian Gunung Api PVMBG, M Hendrasto, dinamika
Sindoro yang dinaikan statusnya sejak dua pekan lalu itu belakangan
cenderung stagnan. "Aktivitas
Sindoro memang fluktuatif, gempa vulkanik dangkal dan dalam ini masih
sering terjadi tapi cenderung tidak berkembang," tandasnya di Bandung,
Jumat (16/12).
Dengan
kondisi tersebut, dia berharap kekuatan dari suplai energi yang tengah
dibangun gunung api di perbatasan Temanggung-Wonosobo itu hanya cukup
memicu pergerakan dangkal saja. Rilis energi yang dikeluarkan hanya berupa hembusan atau sebatas semprot di sekitar kawah. Bila
energi itu tidak cukup kuat, dan tidak bisa melakukan dorongan ke
permukaan, statusnya tak menutup kemungkinan diturunkan kembali menjadi
aktif normal.
Karena itu, Tim PVMBG yang didatangkan dari Bandung masih terus melakukan pengamatan intensif, termasuk pengukuran deformasi. Berdasarkan
hasil sementara alat yang dipasang di jarak 3 Km dari puncak, lewat
metode Electronic Distance Measurement (EDM), pembengkakan tubuh gunung
belum terjadi. Tubuh gunung yang diselimuti mendung juga menyulitkan sehingga laser kurang bisa menjangkau reflektor EDM. "Grafis gunung api itu, ada yang cepat menuju letusan atau sebaliknya. Trennya ke mana ini yang tengah kami cermati," katanya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Hendrasto
memahami kepanikan yang timbul dari aktivitas Sindoro untuk masyarakat
sekitar dari mulai langkah mengungsi sampai jual ternak. Kondisi ini sudah diperkirakan sebelumnya. Pasalnya, warga sekitar gunung baru kali pertama mengalami kejadian tersebut. Di sisi lain, nyaris tidak ada generasi yang langsung mengalami peristiwa letusan terakhir Sindoro pada 1910. Cerita pada saat kejadian ketika itu pun tak tertransfer. Belum lagi, masyarakat juga muncul kejadian hebat Gunung Merapi pada 2010.
Dalam
kaitan itu, PVMBG semakin meningkatkan sosialisasi bersama Pemda
setempat terkait dinamika Sindoro terhadap warga setempat sampai siang
ini. Desa-desa yang rawan terdampak menjadi sasaran. Warga diminta mempercayai sumber resmi dibanding mengikuti isu-isu menyesatkan pada aktivitas gunung tersebut.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar