Wnosobo -
Pemerintah Kabupaten Wonosobo berencana merelokasi warga yang berada di
Desa Tieng Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Pasalnya di daerah tersebut
hampir setiap tahunnya menjadi langganan longsor. Terakhir, longsor yang
membuat banjir bandang menyebabkan tiga orang tewas dan delapan lainnya
masih dalam pencarian.
"Akan
kami sosialisasikan kepada warga bahwa mereka mau untuk direlokasi,"
kata Bupati Wonosobo, Kholiq Aries saat mengunjungi posko pengungsian
bencana Tieng Wonosobo, Senin (19/12/2011).
Menurut
dia, kawasan dengan luas sekitar 200 hektar yang berada di Dataran
Tinggi Dieng masuk kategori sangat rawan terjadi tanah longsor. Karena
berada pada kemiringan lebih dari 45 derajat. Ia berharap, warga mau
mengikuti imbauan pemerintah untuk direlokasi rumahnya. Namun, ia
sendiri mengaku tidak memaksa warga untuk mengikuti anjuran pemerintah
itu.
Saat
ini pemerintah Kabupaten Wonosobo sudah menyiapkan lahan di Desa
Sambung, Kecamatan Kejajar untuk lokasi relokasi warga. Lahan tersebut
tak jauh dari Desa Tieng, namun dinilai lebih aman dari bencana longsor.
"Agar warga mau direlokasi, saya akan meminta bantuan tokoh masyarakat dan tokoh agama agar mau membujuk para warga," ungkapnya.
Sementara
waktu untuk tanggap darurat, ia menetapkan selama 15 hari. Dalam waktu
tersebut Tim SAR akan terus mencari korban hilang dalam bencana
tersebut.
Menurut Kepala Dusun Sidorejo, Aris Fatoni, longsor di Tieng bukanlah merupakan longsor pertama.
"Hampir setiap tahun terjadi longsor," jelasnya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Dia
menjelaskan, pada tahun 1986, kata dia, longsor menyebabkan tiga warga
tewas. Setelah itu, tahun 2008 longsor menimpa empat rumah, tidak ada
korban jiwa.
Kemudian
pada tahun 2009, lanjutnya, jembatan Kejajar putus sepanjang 20 meter.
Setelah itu, pada Januari 2010 longsor menyebabkan enam orang meninggal
dan 12 rumah ambruk tertimpa longsor.
Jumlah
korban tewas yang telah ditemukan adalah Triani yang ditemukan pada
Minggu (18/12)kemarin. Sementara, Mustamit, (52), dan Ny. Basirun, (78),
ditemukan pagi dan siang hari ini. Mustamit sendiri ditemukan sekitar
20 kilometer dari rumahnya. Selain itu petugas juga menemukan potongan
kaki dan salah satu bagian kepala, namun keduanya belum bisa
diidentifikasi.
Dengan
demikian, tinggal tersisa delapan korban lain yang masih belum
ditemukan. Delapan orang tersebut yakni, Ikhwadi, Nur Wahyan, Akhmad
Nasikhun, Jamiyah Muzaqi, Beni Ishkaq, Yulianti Ishaq, dan Utami.
(anw/anw)
Baca juga :
-Korban Longsor Wonosobo 6 Tewas Dan 5 Hilang
-Langganan Longsor, Warga Tieng Wonosobo Akan Direlokasi
-Jalur Dieng kembali dibuka setelah longsor
-Lima Korban Tewas Longsor Wonosobo Ditemukan
-3 Korban Longsor Ditemukan
-Sistem Buka-Tutup Menuju Dieng Diberlakukan
-Jalur Utama ke Dieng Ditutup Total
-Longsor , Tiga Korban Dipastikan Tewas
-Langganan Longsor, Warga Tieng Wonosobo Akan Direlokasi
-Jalur Dieng kembali dibuka setelah longsor
-Lima Korban Tewas Longsor Wonosobo Ditemukan
-3 Korban Longsor Ditemukan
-Sistem Buka-Tutup Menuju Dieng Diberlakukan
-Jalur Utama ke Dieng Ditutup Total
-Longsor , Tiga Korban Dipastikan Tewas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar