PURWOREJO, suaramerdeka.com - Menjelang tutup tahun 2011, serangan penyakit malaria di Kabupaten Purworejo, terutama di daerah-daerah endemis menunjukkan grafik peningkatan. Salah satu pemicunya adalah masa pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
Hal itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi penanggulangan penyakit malaria yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo di Pondok Paerah Kelurahan Lugosobo, Kecamatan Gebang, akhir pekan lalu. Kegiatan tersebut diikuti koordinator pengelola program pencegahan malaria dari 27 Puskesmas se Kabupaten Purworejo. Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber dari UGM, yaitu Dr dr Mahardika Agus Wijayanti MKes dan dr Elsa Herdiana MKes Ph D.
Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) drg Dwitiya Suprijono didampingi Kasi P2 Ucok Sujarwo menyebutkan, grafik peningkatan itu terjadi sejak dua bulan terakhir. "Perubahan musim ini membuat pertumbuhan nyamuk relatif meningkat. Dampaknya, kasus malaria juga meningkat," katanya.
Disebutkan Ucok, dalam rentan waktu Oktober-Nopember, kasus yang terjadi sekitar 200, menyebar di beberapa wilayah endemis di sepanjang perbukitan Menoreh. Antara lain Bagelen, Kaligesing, Bener, Kemiri, dan Pituruh.
Meskipun meningkat, tapi seluruh kasus bisa tertangani. Semua penderita sudah berhasil diobati dan sekarang ini sudah mulai masa pemulihan. "Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, peningkatannya sekitar 30 persen. Kami harapkan warga yang tinggal di daerah endemis agar waspada," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar