banjir lahar dingin (dok:okezone) |
BOYOLALI – Banjir lahar dingin kembali melanda wilayah lereng Gunung Merapi. Banjir yang membawa material vulkanik dari puncak Merapi ini sempat menutup akses antar kabupaten, yakni Desa Lampahan, Kecamatan Wonolelo, Magelang dengan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali selama dua jam.
Kendaraan roda dua maupun roda empat dari dua desa tertahan di ujung DAM. Warga memanfaatkan DAM ini untuk melintas karena selain berfungsi penahan material, DAM juga sebagai jembatan limpas.
Saat banjir lahar dingin sebelumnya, material vulkanik menyumbat enam saluran air DAM. Warga mendatangkan alat berat menyingkirkan material yang menyumbat saluran air di DAM tersebut. Namun, empat di antara enam saluran air tersebut kembali tersumbat material.
Lantaran hanya dua saluran yang masih berfungsi, maka banjir besar ini meluap di atas DAM. Hujan mulai mengguyur sejak pukul 12.0o WIB. Banjir sudah terlihat sekira pukul 13.00 WIB.
”Puncak banjir hingga meluap ke atas DAM sekira pukul 13.15 WIB. Untung saja intensitasnya tidak terus naik, namun mulai menurun,” kata relawan pemantau banjir lahar dingin yang siaga di ujung DAM Kedungkayang Joko Mulyono, Sabtu (24/12/2011).
Mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, warga di daerah perbatasan siaga di pinggir DAM. Mereka menyampaikan informasi kepada pengguna jalan untuk lebih hati-hati bila banjir datang.
Sebab, banjir di sungai tempuran, antara Kali Apu dengan Kali Trising menjadi satu bermuara ke Kali Pabelan ini, arusnya cukup besar dan datangnya mendadak.
”Dengan kesigapan warga berjaga di pinggir DAM, sampai saat ini belum ada kejadian pengguna jalan yang terseret banjir,” pungkasnya. (tri)
(amr)
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar