TEMANGGUNG--MICOM: Pengamat
Gunung Sindoro dan Sumbing, Yuli Rahmatulloh, mengatakan, aktifitas
Gunung Sindoro di perbatasan Kabupaten Temanggung - Wonosobo, hingga
Minggu (1/1), masih sulit diterka.
"Sampai
sekarang masih fluktuatif dan statusnya masih waspada atau level dua.
Kami juga belum tahu dan belum bisa memastikan bagaimana selanjutnya.
Jadi diikuti saja, ini permainan baru Sindoro," ungkap Yuli, Minggu
(1/1).
Selain
itu, kata Yuli, pengamatan terhadap Gunung Sindoro juga kerap
terkacaukan oleh cuaca yang tidak menentu. Alat pengukur deformasi
gunung belakangan juga masih belum bisa digunakan karena cuaca selalu
mendung dan berkabut.
Pengamatan yang dilakukan terhadap gunung itu hanya mengandalkan alat pemantau kegempaan saja.
Sementara
itu, data kegempaan yang terekam seismograf di Pos Pemantau Desa
Gentingsari, Kecamatan Bansari, Temanggung, pada Juma (30/12) lalu
terjadi satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali vulkanik dangkal, satu
kali tektonik lokal, dan satu kali tektonik jauh, serta empat kali
embusan. Suhu di kisaran 24-27 derajat Celcius, dan kelembaban udara
74-82%.
Peningkatan
kegempaan terlihat pada Sabtu (31/12), yakni empat kali vulkanik dalam,
dua kali vulkanik dangkal, satu kali tektonik lokal, dan 16 kali
embusan. Suhu udara di kisaran 24-28 derajat celcius, dan kelembaban
udara 82-86%.
"Secara
visual pada 30 Desember cuaca terang tapi mendung, angin bertiup tenang
dan sedang dari arah selatan. Gunung tampak jelas, lalu sepenuhnya
berkabut. Begitupun pada 31 Desember, tapi ada satu kali hujan
gerimis,"kata Yuli. (TS/OL-3)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar