BANDUNG, suaramerdeka.com - Terowongan Ijo, di antara petak jalan rel Stasiun Gombong-Ijo, Kabupaten Kebumen kemungkinan tak lagi dioperasikan secara penuh tapi beralih fungsi menjadi jalur wisata.
Opsi tersebut diambil terkait dengan program pembangunan rel ganda lintas Kutoarjo-Kroya. Proyek ini dijadwalkan mulai digarap Tahun 2012.
Hal tersebut diungkapkan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Tunjung Inderawan di Bandung, Sabtu (3/12) lalu.
"Terowongan Ijo itu nanti kita lihat, yang jelas detail engineering design sudah jadi, tapi tak akan dimatikan karena bisa menjadi jalur wisata," tandasnya.
Menurut dia, lebar terowongan sepanjang hampir 800 meter itu dianggap tak memadai bagi pengembangan angkutan terutama KA barang.
Pihaknya masih mempertimbangkan lebar terowongan peninggalan kolonial itu terhadap spek gerbong berikut dimensi petikemas yang segera dioperasikan di lintas tersebut.
Jika tidak memungkinkan, trek baru akan dibangun tak jauh dari terowongan di jalur sekarang yang menjadi ciri khas pemandangan KA-KA jalur selatan.
"Terowongan tersebut bisa dilalui petikemas tidak, kurang pas atau dilebarkan, atau malah membangun trek di tempat lain," tandasnya.
Ditambahkan, pengalihfungsian jalur menjadi tujuan wisata adalah untuk tetap menjaga konsistensi jalur lama.
Selain Pantura, Kemenhub sebelumnya melalui Ditjen Perekeretaapian juga memproyeksikan pembangunan jalur ganda di lintas selatan. Target mereka, proyek itu rampung pada 2015 dengan kebutuhan dana hingga Rp 4 triliun.