MAGELANG- Puluhan sumur di Dusun Blangkunan, tercemar. Air berubah kotor kekuningan seperti besi berkarat serta beraroma amis. Hal ini terjadi sejak terjadi banjir lahar Kali Pabelan.
Dusun Blangkunan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang itu dilalui alur Sungai Pabelan. ''Air itu digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan MCK (Mandi Cuci Kakus),'' kata Juwartiyani, warga Blangkunan, kemarin.
Kepala Dusun Blangkunan, Budiyarto mengemukakan, 80 persen sumur warga tercemar. Pemerintah Desa Pabelan sudah melaporkan persoalan ini kepada Pemkab Magelang. ''Warga kemudian mendapatkan droping air bersih dari PMI,'' katanya.
Bantuan air bersih masih sangat kurang dari kebutuhan warga. Untuk itu diperlukan solusi. Misalnya menyuling air sumur tercemar, agar berubah menjadi air bersih. Hal itu hanya dilakukan beberapa warga yang mampu.
Banjir Lahar Merapi
Ia mengharapkan pemerintah memberikan pelatihan penyulingan agar air yang dikonsumi tidak membahayakan kesehatan warga.
Kepala Seksi di Bidang Sumber Daya Alam, DPU & ESDM Kabupaten Magelang, Ir Budi Sumantri menduga pencemaran terjadi berkaitan dengan banjir lahar Gunung Merapi. Karena material vulkanik itu mengandung beragam kandungan mineral. ''Salah satunya FE atau besi, jadi wajar jika bau amis seperti karatan,'' ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui kasus pencemaran sumur tersebut. Karena itu akan segera menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan dan uji coba laboratorium di Dinas Kesehatan untuk memastikan kualitas air.
ìSebaiknya, air sumur yang tercemar jangan dikonsumi, jika benar sudah berubah warna, aroma serta rasa,î katanya. (pr-15)
Sumber
Terkait Hari ini
- Berwisata Ikut Menjaga Candi Borobudur
- Pelestarian Borobudur Berbasis Rakyat
Dusun Blangkunan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang itu dilalui alur Sungai Pabelan. ''Air itu digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan MCK (Mandi Cuci Kakus),'' kata Juwartiyani, warga Blangkunan, kemarin.
Kepala Dusun Blangkunan, Budiyarto mengemukakan, 80 persen sumur warga tercemar. Pemerintah Desa Pabelan sudah melaporkan persoalan ini kepada Pemkab Magelang. ''Warga kemudian mendapatkan droping air bersih dari PMI,'' katanya.
Bantuan air bersih masih sangat kurang dari kebutuhan warga. Untuk itu diperlukan solusi. Misalnya menyuling air sumur tercemar, agar berubah menjadi air bersih. Hal itu hanya dilakukan beberapa warga yang mampu.
Banjir Lahar Merapi
Ia mengharapkan pemerintah memberikan pelatihan penyulingan agar air yang dikonsumi tidak membahayakan kesehatan warga.
Kepala Seksi di Bidang Sumber Daya Alam, DPU & ESDM Kabupaten Magelang, Ir Budi Sumantri menduga pencemaran terjadi berkaitan dengan banjir lahar Gunung Merapi. Karena material vulkanik itu mengandung beragam kandungan mineral. ''Salah satunya FE atau besi, jadi wajar jika bau amis seperti karatan,'' ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui kasus pencemaran sumur tersebut. Karena itu akan segera menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan dan uji coba laboratorium di Dinas Kesehatan untuk memastikan kualitas air.
ìSebaiknya, air sumur yang tercemar jangan dikonsumi, jika benar sudah berubah warna, aroma serta rasa,î katanya. (pr-15)
Sumber
Terkait Hari ini
- Berwisata Ikut Menjaga Candi Borobudur
- Pelestarian Borobudur Berbasis Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar