Warga Korban Merapi Ikuti Tradisi Nyadran
Yon Daryono 23/07/2011 12:34
Liputan6.com, Magelang: Nyadran atau ziarah ke makam leluhur sudah menjadi tradisi yang tidak terpisahkan setiap menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Begitu pula untuk warga korban banjir lahar dingin merapi di Dusun Gempol, Jemoyo, Magelang, Jawa Tengah. Warga berkumpul di makam desa untuk berdoa bersama dalam tradisi nyadran. Namun, nyadran tahun ini membawa rasa haru tersendiri untuk para korban bencana erupsi Merapi.Pasalnya, kondisi makam di sini terlihat berantakan akibat banjir lahar dingin Kali Putih yang berkali-kali menerjang Dusun Gempol. Makam yang dulu tertata rapi, kini berubah menjadi lautan pasir dan hanya beberapa nisan yang masih utuh. Luapan Kali Putih yang membelah Desa Jumoyo membawa materi lahar dingin merapi sejak Desember sampai Maret lalu. Banjir lahar dingin merapi meluluh fasilitas umum dan sosial, sebanyak 67 rumah warga hilang dan 29 lainnya rusak. (APY / ADO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar