Kabar magelang hari ini

Tuesday, 05 July 2011 11:41

Pantau Penuntasan Kasus DAK MUNGKID - Puluhan anggota Gerakan Pemuda Kakbah melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Kabupaten Magelang, (4/7). Kedatangan mereka tersebut bermaksud untuk menindak lanjuti kejelasan kasus dugaan penyimpangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan di Kabupaten Magelang tahun 2010 senilai 77,6 miliar. Ketua Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) Aliansi Tepi Barat, Gus Nurul mengatakan kedatangan GPK kali ini untuk meminta kejelasan kembali tentang penyelewengan kasus DAK yang beberapa waktu lalu telah mereka tuntut. Gus Nurul juga mengatakan GPK akan selalu memantau perkembangan penyidikan kasus yang saat ini sudah di tangan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Magelang hingga kasus ini tuntas. “Jika kasus yang sudah ditangan kejaksaan tidak segera diproses maka kita akan datang lagi dengan jumlah yang lebih banyak jika kasus ini tidak ada kejelasan,” tegas Gus Nurul. Kedatangannya besok, kata Gus Nurul, pihaknya akan membawa beberapa bukti yang akan digunakan untuk memperkuat bukti penyelewengan tersebut. “Dengan masa yang labih banyak dan bukti yang lebih kuat, kami akan menggiring para anggota DPRD menuju kejaksaan negeri Kabupaten Magelang,” tegas Gus Nurul. “Ini merupakan cambuk bagi kami, karena kinerja kami selama ini ternyata kurang maksimal. kritik dan saran tersebut dapat menjadi acuan langkah yang akan di tempuh para anggota dewan,” terangnya. Pihaknya akan secara terbuka baik element masyarakat dari mana saja jika ada yang mau memberi masukan serta saran dan kritik. Dia siap mendampingi GPK ke Kejaksaan Tinggib Negeri Kabupaten Magelang pada pertemuan besuk yang di rencanakan 2 minggu ke depan. Kelima item paket pengadaan yang dicurigai terjadi korupsi adalah paket pengadaan mebel dengan pagu anggaran Rp336 juta dan terealisasi hanya Rp330 juta(selisih 3,68 persen). Paket pengadaan alat bahasa yang dilakukan CV. Cakrawala Surya Jasa Kebumen dengan pagu angaran sebesar Rp 6,750 miliar dengan realisasi sebesar Rp 6,448 milar (selisih 4,5 persen). Paket pengadaan alat peraga PT. Otoda Sukse Mandiri Jakarta Timur dengan pagu anggaran sebesar Rp 6,965 miliar dengan realisasi sebesar Rp 6,611 miliar (selisih 9 persen). Paket pengadaan alat kesenian oleh PT. Borisdo Jakarta Selatan dengan pagu angaran sebesar Rp 2,380 miliar dengan realisasi sebesar Rp 2,337 miliar (selisih 1,8 persen). Lalu, pengadaan buku perpustakaan SMP oleh CV Aneka Ilmu dengan pagu anggaran Rp 5,414 miliar dengan realisasi sebesar Rp 4,818 miliar (selisih 11 persen) dan paket pengadaan buku perpustakaan SD oleh CV Media Sinar Utama Purworejo dengan pagu Rp 6,745 miliar dan realisasi Rp 5,552 miliar (selisih 17,7 persen). (jpnn) Sumber berita : Radar Jogja