Magelang -
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menolak jika tanah bengkok milik kas
desa yang ada di seluruh Magelang, Jawa Tengah dijadikan lahan untuk
relokasi warga korban bencana erupsi Merapi. Sebabnya, selain mengurangi
pendapatan desa, tanah bengkok harus dipertahankan sebagai pendapatan
warga sekitar dengan menanam padi dan palawija.
"Kalau tanah
bengkok yang digunakan untuk pemindahan saya kurang setuju. Nanti kalau
erupsi Merapi lima tahun sekali, besok lima tahun kedepan erupsi lagi.
Bisa-bisa tanah bengkok di seluruh Magelang bisa habis," jelas Bibit
Waluyo di sela-sela kunjungan Menko Kesra Agung Laksono dan Wakil
Menteri PU Hermanto Dardak, Sabtu (30/7/2011) di Gedung Pertemuan Balai
Kelurahan Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jateng.
Tanah
bengkok adalah tanah milik desa. Biasanya diberikan pada lurah atau
kepala desa selama menjabat. Hasil bercocok tanam dari tanah itu
digunakan untuk keperluan lurah maupun penduduk desa.
Bibit
menjelaskan paska erupsi Merapi dan banjir lahar dingin Merapi,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang dia perintahkan agar jangan
sampai menggunakan tanah bengkok. Tanah lapangan sepakbola dan tanah
lapang milik warga setempat saja yang digunakan.
"Saat erupsi dan
banjir lahar dingin saja saya perintahkan jangan sampai pengungsi di
tanah bengkok. Soalnya bisa merusak pendapatan desa dan warga dalam
bercocok tanam. Gunakan saja lapangan sepakbola. Soal main sepakbolanya
nanti saja," ungkap Bibit Waluyo.
Penolakan Bibit ini muncul
setelah rencana pembangunan jembatan dan normalisasi Kali Putih
memerlukan lahan seluas 24 hektar. Selain itu sebanyak 368 rumah beserta
penghuninya sampai saat ini sudah selama kurang lebih enam bulan berada
di hunian sementara (huntara) Merapi.
368 huntara terdiri dari
huntara yang dibangun pemerintah sebanyak 307 huntara dan 61 huntara
yang dibangun oleh LSM Magelang. Sedangkan 447 rumah warga yang
menempati huntara itu rusak setelah diterjang banjir lahar dingin
Merapi.
Bibit juga mengusulkan agar ganti untung yang diberikan
pemerintah kepada korban banjir lahar dingin Merapi sama seperti korban
erupsi Merapi.
"Setiap keluarga diberikan saja ganti rugi sebesar
Rp 30juta dan 150 meter persegi tanah untuk mereka. Baik guna ganti
untung pembebasan tanah untuk pembangunan jembatan dan normalisasi Kali
Putih dan ganti rugi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar dingin,"
ungkap Bibit.
Pemkab Magelang Bingung Cari Tanah Relokasi
Bupati
Magelang Singgih Sanyoto pada Menko Kesra Agung Laksono menuturkan
untuk relokasi dan ganti rumah dan lahan (sawah dan kebun/ladang) sampai
saat ini belum menemukan formulanya. Sebab, mayoritas warga enggan
untuk berpindah dari tempat tinggal mereka. Terutama terkait mata
pencaharian mereka sebagai penambang pasir Merapi.
"Sampai saat
ini belum kami temukan bagaimana formulanya. Paling tidak sampai dua
tahun ke depan kita akan mencari," ungkap Singgih.
Singgih
Sanyoto merasa bingung untuk mencari tanah relokasi karena upaya
transmigrasi yang dilakukan ke pengungsi Merapi tidak secara maksimal
terlaksana. Apalagi mereka juga ada yang lebih berminta untuk tinggal
bersama-sama di tempat pengungsian di rumah saudaranya mereka
masing-masing.
Menanggapi hal ini, Menko Kesra Agung Laksono
meminta supaya warga yang terancam keberadaan pemukiman dan lahan agar
segera direlokasi.
Parwito - detikNews
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari Ini :
> FPI Razia Miras
> Sambut Ramadahan Siswa SD Muhammadiah Bagikan Bunga
> Bersih Bersih Alun Alun
> Tehnologi Dibalik Pembangunan Borobudur
> Waspadai Peredaran Uang Palsu
> Antisipasi Banjir Lahar Dingin, Pemerintah Sudet Kali Putih
> Magelang Canangkan Kota Layak Anak Secara Mandiri
> Gubernur Jateng Tolak Tanah Bengkok Jadi Relokasi Pengungsi

Magelang Hari Ini :
> FPI Razia Miras
> Sambut Ramadahan Siswa SD Muhammadiah Bagikan Bunga
> Bersih Bersih Alun Alun
> Tehnologi Dibalik Pembangunan Borobudur
> Waspadai Peredaran Uang Palsu
> Antisipasi Banjir Lahar Dingin, Pemerintah Sudet Kali Putih
> Magelang Canangkan Kota Layak Anak Secara Mandiri
> Gubernur Jateng Tolak Tanah Bengkok Jadi Relokasi Pengungsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar