JAMU SESAK NAFAS, ASMA SEMBUH PERMANEN

Kabar gembira, Bagi anda atau saudara/teman anda yang menderita sesak napas,asma, karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, minimal bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (sample gratis), SMS nama dan alamat , kirim ke 081392593617. Klik Disni

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 29 Juli 2011

Magelang hari Ini : Huntara Mulai Ditempati

SALAM - Belum diserahterimakan, bukan berarti tidak bisa ditempati. Demikian prinsip yang dipegang Pemkab Magelang terhadap bangunan hunian sementara (Huntara) di Lapangan Mancasan, Desa Gulon, Kecamatan Salam. Huntara mulai kemarin ditempati 306 keluarga, yang selama ini mengungsi di TPA Tanjung, Kecamatan Muntilan dan tenda pengungsian di Lapangan Jumoyo, Kecamatan Salam. Mereka terdiri dari 95 warga Desa Sirahan, Kecamatan Salam sebanyak 95 keluarga dan sisanya dari warga Desa Jumoyo, Salam. Menurut Kasubid Penyelamatan Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Alam (Kesbangpol dan PBA) Pemkab Magelang, Heri Prawoto, pemindahan dilakukan karena pengungsi ingin bisa menempati Huntara sebelum bulan Puasa. “Namun, karena belum ada serah terima secara resmi dari pemerintah, maka mereka masih berstatus sebagai pengungsi,” katanya, kemarin.
Dalam posisi sebagai pengungsi, konsekuensinya penghuni Huntara hanya menerima bantuan yang berupa beras empat ons dan uang lauk pauk Rp 4.500/orang per hari. Padahal, jika mereka telah resmi menempati Huntara, maka akan mendapatkan jaminan hidup sebanyak Rp5.000/ jiwa per hari selama satu bulan. “Pemerintah membangun sebanyak 306 huntara untuk korban banjir lahar dingin yang kehilangan rumah di wilayah Kabupaten Magelang. Jumlah tersebut telah sesuai surat pernyataan para korban banjir yang menyatakan bersedia menempati Huntara,” tuturnya.
Huntara tersebut sebanyak 106 unit dibangun di Lapangan Mancasan, 121 unit di Lapangan Jumoyo, 90 unit di Lapangan Larangan dan sembilan unit di Lapangan Banyudono, Kecamatan Dukun.
Terpisah, Kepala Desa Sirahan, Muryono mengatakan, kemungkinan uang lauk pauk pengungsi sebesar Rp 4.500 tidak akan dikoordinir desa lagi. Karena di Huntara tidak ada dapur umum. “Uang lauk pauk itu mungkin akan dibagikan langsung ke pengungsi. Namun sistem pembagiannya belum tahu dan masih menunggu instruksi dari pemerintah,” ujarnya.
Salah satu pengungsi yang kini menempati Huntara Mancasan, Yono, berharap bisa hidup lebih layak lagi. “Senang bisa pindah ke Huntara, karena selama tujuh bulan sejak Januari lalu berada di pengungsian Tanjung. Rasanya jenuh dan bosan karena hidup bersama-sama serta tanpa privasi. Semoga di Huntara tempatnya lebih nyaman ada privasi,” tandas pria asal Desa Sirahan tersebut. (dem) 
  
Terkait Berita hari ini :
> 400 Orang Densus 26 Siap Perang Di Bulan Puasa
> PS Portugal Nyanyikan Burung Kakak Tua
> Warga Gempol Enggan Pindah
> Lomba Panjat Pinang Dimajukan
> Poppy Optimis UMKM Magelang Maju
> Peraturan Pemkot Ditabrak, Pembangunan Hotel Oxalis Jalan Terus
> Huntara Mulai Ditempati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Online Paling Meunguntungkan
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar
. Klik Disini

Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)

Informasi penting: Teknik Membeli Rumah Terbaik

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Wirausaha Mobil Bekas Pasang Iklan Rumah Kontak Jodoh