Pitulasan Digelar sebelum Ramadan
BANDONGAN - Adanya
kedatangan Bulan Puasa yang bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan
RI, membuat masyarakat mulai mencicil gelar kegiatan. Tetapi,
semangatnya adalah kemeriahan dan tentunya dengan tujuan menghibur.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Wonolelo, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.
Mereka
berbagai kegiatan menarik dan berkonsep menghibur, tanpa melupakan
budaya sekitar. “Menghibur dan tetap nguri-nguri kabudayaan adalah
tujuan kami mengadakan peringatan HUT kemerdekaan RI,” kata Ketua
Panitia Tujuhbelasan Dusun Wonolelo, Bams Bambang, kemarin
Kegiatan
berupa makan kerupuk yang sudah diberi kecap dan peserta diwajibkan naik
kuda lumping. Kerupuk yang diberi kecap tentunya membuat makanan dari
tepung tersebut sulit untuk digigit. Apalagi kecap yang menetes ke baju
dan badan peserta membuat pemandangan yang mengelikan. “Kita mewajibkan
peserta memakai kuda lumping, selain itu nguri-nguri kabudayan tadi,
juga untuk mempersulit gerakan peserta dalam memakan krupuk dan tentunya
bagi penonton akan lebih menghibur. Lebih dari itu, sportifitas harus
dijunjung tinggi,” tutur Bams.
Selain itu juga ada lomba berebut uang
logam yang ditaruh di jeruk bali dan sudah diberi pewarna hitam. Masih
ditambah, para peserta yang terdiri daro anak-anak tersebut harus
menggenakan topeng tokoh pewayangan. Juga ada lomba mewarnai dengan tema
kemerdekaan. “Semua kegiatan untuk tahun ini dikhususkan bagi
anak-anak. Hal ini berbeda dengan tahun lalu yang fokusnya orang tua
lanjut usia. Ini semua biar menarik saja,” kata Pemilik Sanggar
Wonoseni, Ki Ipang, selaku pengarah kegiatan.
Meski dalam lingkup
kampung, kegiatan tersebut menarik banyak perhatian masyarakat. Hal ini
tidak lepas dari nyelenhnya kegiatan. “Konsepnya pewayangan, maka
kegiatan ini lebih menarik,” kata Puji, warga Magelang yang mengaku
sengaja datang untuk menonton kegiatan tersebut.
Salah satu peserta,
Adi Sucipto, mengaku ikut kegiatan tersebut selain untuk menguji
ketangkasan juga ingin menghibur masyarakat. “Ya, biar ramai
kegiatnnya,” ujar anak semata wayang pasangan Muh Soim-Darsini.
Dalam
Lomba Tujuhbelasan tersebut, pihak panitia memberikan hadiah berupa
buku dan alat tulis. “Ini kan masih dalam suasana Tahun Ajaran Baru. Ya
jadinya kita kasih buku dan alat tulis untuk para pemenang,” tandas
Bams. (dem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar