JAMU SESAK NAFAS, ASMA SEMBUH PERMANEN

Kabar gembira, Bagi anda atau saudara/teman anda yang menderita sesak napas,asma, karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, minimal bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (sample gratis), SMS nama dan alamat , kirim ke 081392593617. Klik Disni

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kamis, 28 Juli 2011

Magelang Hari Ini

Pasar STA Sewulan Terancam Gulung Tikar 

Laporan Wartawan Tribun Jogja/ M Huda
MAGELANG, TRIBUN -  Kondisi sentra sayuran Sub Terminal Agribisnis (STA) Sewukan, Kabupaten Magelang terancam gulung tikar setelah jembatan Tlatar yang menghubungkan antara Kecamatan Sawangan dan Dukun putus karena terjangan banjir lahar dingin awal tahun 2011 lalu, hingga kini pembangunannya terkesan jalan di tempat.

Ketua Pengelola Sub Terminal Agribisnis Sewukan, H Riswanto Sudiyono saat ditemui mengatakan, pasokan sayuran setelah jembatan putus berkurang cukup tajam menjadi 25 ton perhari. Padahal setelah erupsi Merapi pasokan sayuran sempat meningkat menuju kondisi normal, menjadi 80-90 ton perhari dari normal 200 ton perhari. Peningkatan tersebut sempat berlangsung selama satu bulan.

Bukan hanya itu, Dyono juga menjelaskan, pendapatan mengalami penurunan hingga 84 persen. Padahal sebelumnya perputaran uang di pasar yang dinobatkan oleh Menteri Pertanian tahun 2007 sebagai desa terbaik se-Indonesia tersebut mencapai Rp 20 milyar perbulan, namun kini hanya berkisar antara Rp tiga milyar.

“Masalahnya jembatan yang putus itu merupakan jalan utama menuju pasar dari Sawangan, dan daerah sekitarnya di lereng Merapi. Sehingga setelah putus sayuran dari daerah tersebut tidak bisa dipasok ke pasar, katanya kemarin.

Dan rata-rata lanjut Dyono, para pemasok bahan perdagangan berasal dari tujuh kecamatan yang melalui jembatan tersebut antaralain Pakis, Ngablak, Sawangan, Grabag, Dukun, Srumbung, dan Kaliangkrik. Ia juga menambahkan, dahulu pemasukan ke pengelola STA perhari mencpai Rp 700 ribu namun kini hanya Rp 150.000.

Turunnya jumlah pasokan sayuran itu juga dikarenakan munculnya pasar tiban sayuran di Tlatar dan Kete
p di Sawangan. Mayoritas pemasok berpindah ke pasar tiban tersebut, sebab tidak mau memutar ke sentra sayuran melalui Muntilan karena jaraknya lebih jauh. Meskipun kondisi perdagangan di pasar tiban tersebut ada terjadi pungutan liar.

Hanya sedikit petani dan pedagang yang mau memasok barangnya melalui Muntilan. Sebab, jarak yang lebih jauh akan membuat biaya operasional yang  harus dikeluarkan meningkat,’’ ujarnya.

Komoditas yang di pasok dari daerah tersebut mencapai 31 jenis sayuran.
Sedangkan saat ini pasokan hanya datang dari daerah Srumbung dan Dukun dengan jumlah komoditas hanya ada lima jenis, antaralain cesim, buncis, mentimun, dan jenis sayuran yang dapat dipanen dalam waktu singkat.

Dia mengungkapkan, sejak didirikan keberadaan sentra sayuran Sub Terminal Agribisnis Sewukan sebenarnya sangat potensial. Para pedagang baik besar maupun kecil yang kulakan di pasar tersebut mencapai 300-500 pedagang tiap hari. Dan mereka tidak hanya dari dalam daerah tapi juga berasal dari Yogyakarta, Semarang, Puwodadi, dan Ambarawa.

Jika pemerintah tidak tanggap terhadap permasalahan tersebut dengan cara mempercepat pembangunan jembatan yang ada, Dyono menyebutkan pengelola sentra sayuran Sewukan juga terancam bubar. Sebab pengelola akan kesulitan menggaji karyawan yang berjumlah delapan orang karena pemasukan berkurang drastis.

Jika itu terjadi, maka pemerintah daerah akan kehilangan sektor perdagangan, yang selama ini memberikan pendapatan cukup berarti bagi perkembangan ekonomi daerah. Karena di sini merupakan pusat perdagangan agribisnis di Jateng,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Magelang, Ir  Wijayanti mengatakan, memang setelah adanya jembatan putus pusat perdagangan dialihkan ke daerah Ketep sesuai permintaan para pedagang.  Dan keberadaannya akan terus berlangsung sampai jembatan Tlatar itu bisa difungsikan kembali untuk transportasi perdagangan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pelaksana Teknis (BPT) Dinas Binamarga Provinsi Jateng, Budi Sudirman mengatakan saat ini pembangunan sedang berlangsung dan sudah dimulai sejak peletakan batu pertama pada awal bulan Juni lalu. “Target penyelesaiannya nanti pada akhir Agustus atau H-5 Lebaran Idul Fitri sudah selesai,” katanya.

Jembatan tersebut nantinya berbentuk jembatan gantung dengan panjang 90 meter, lebar 2,8 meter, tinggi tali gantung lima meter, dan tinggi dasar sembilan meter. “Nanti saat lebaran jembatan itu sudah bisa dilewati dan dimanfaatkan kembali seperti sebelumnya,” kata Budi.(had)

Editor : budi_pras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Online Paling Meunguntungkan
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar
. Klik Disini

Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)

Informasi penting: Teknik Membeli Rumah Terbaik

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Wirausaha Mobil Bekas Pasang Iklan Rumah Kontak Jodoh