Laporan Wartawan Tribun Jogya / M Huda
TRIBUNJATENG.COM MAGELANG - Proyek perbaikan 13 ruas jalan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang saat ini masih terus berjalan, diperkirakan tidak akan tuntas hingga H-7 Lebaran. Ruas-ruas jalan yang kini masih dalam perbaikan tersebut tersebar di 11 kecamatan, sebagian di antaranya adalah jalan-jalan yang akan dipadati pemudik karena menjadi akses menuju tempat wisata dan pusat oleh-oleh.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang, Sutarno. Ia juga mengungkapkan kebijakan yang berlaku setiap tahun, proyek perbaikan jalan ini akan dihentikan selama H-7 hingga H+7 Lebaran.
Secara umum, 13 ruas jalan rusak yang masih dalam perbaikan ini tetap siap dilewati oleh para pemudik,” ujarnya.
Ruas jalan rusak yang nantinya akan dipadati pemudik antara lain Bumisegoro-Ngadiharjo di Kecamatan Borobudur yang menjadi akses menuju Candi Borobudur, jalan Krogowanan-Jati di Kecamatan Sawangan yang menjadi akses menuju obyek wisata Ketep Pass, jalan Mendut-Paremono di Kecamatan Mungkid yang menjadi akses menuju Candi Mendut dan Candi Borobudur, serta jalan Prumpung-pertokoan yang menjual tape ketan di Kecamatan Muntilan, dan menjadi akses menuju pusat oleh-oleh khas Muntilan.
Selain itu, lanjut Sutarno, terdapat 12 jalan rusak di delapan kecamatan yang masih belum bisa diperbaki karena keterbatasan anggaran. Di ruas-ruas jalan ini, pemudik terpaksa harus berjalan perlahan karena jalan dipenuhi lubang-lubang, dan tidak rata.
Untuk tiga ruas jalan yang terputus karena jembatan penghubung yang ada runtuh diterjang banjir lahar dingin, Sutarno mengatakan, pada H-7 Lebaran akan kembali normal karena nantinya akan dipasang jembatan gantung. Namun, saat melewati jembatan, pemakai kendaraan juga diminta untuk bersabar dan berhati-hati.
”Karena hanya bisa dilewati satu lajur kendaraan, maka nantinya khusus untuk akses melalui jembatan tersebut akan diberlakukan sistem buka tutup,” ujarnya.
Tiga jembatan gantung tersebut nantinya akan dipasang menghubungkan antara daerah Tlatar-Talun di Kecamatan Dukun, Mendut-Tanjung di Kecamatan Mungkid, dan Dukun-Ngargomulyo di Kecamatan Dukun. Selain itu ada jalan yang tidak bisa dilalui sama sekali karena akses jalan aspal terputus, diterjang banjir lahar dingin, yaitu jalan antara Dusun Jamuskauman-Dusun Sirahan, Desa Sirahan, Kecamatan Salam.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Magelang-Keprekan, Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Sodeli, mengatakan, untuk menyambut kedatangan pemudik, jalan raya Magelang-Keprekan sepanjang 8,6 kilometer saat ini tengah dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti rambu-rambu, dan lampu penerangan jalan umum (PJU). Pemasangan fasilitas pendukung ini direncanakan selesai H-10 Lebaran.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Ismu Kuswandari menambahkan, bahwa pihaknya akan melakukan operasi pemeriksaan kendaraan di garasi PO pada tanggal 16-23 Agustus pukul 15.00-19.00, dan di terminal bus pada 24 Agustus - 7 September sekitar pukul 11.00-17.00.
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DPU Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana mengatakan dari 31 ruas jalan yang diperbaiki, hingga sekarang telah selesai sekitar 70 persen.
"Perbaikan ruas jalan tersebut merupakan pemeliharaan rutin berupa penambalan jalan yang berlubang," katanya.
Ia menyebutkan, sejumlah ruas jalan yang diperbaiki, antara lain Jalan Pare-Madyocondro, Muntung-Jumo-Kandangan, untung-Jumprit, dan Jalan Maron-Geneng-Kowangan.
"Kami targetkan perbaikan tersebut selesai sebelum arus mudik Lebaran karena merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Tingkat kerusakan jalan di Temanggung, kata Hendra, cukup tinggi karena pengaruh kondisi topografi, sedangkan dana pemeliharaan jalan sangat minim dibanding kerusakan yang ada.
Selain penambalan jalan, lanjutnya, pemeliharaan rutin yang juga dilakukan adalah pembuatan gorong-gorong dan talud jalan.
Menurutnya, pembuatan gorong-gorong dilakukan di 11 titik dan pembuatan talut di 20 titik. Kegiatan tersebut baru dilaksanakan sebagian, kebanyakan akan dilakukan setelah arus balik Lebaran.
"Rata-rata baru sekitar 10 persen proses pengerjaannya. Jadi memang tidak bisa selesai lebaran. Saat ini kami mengutamakan untuk penambalan jalan yang rusak," katanya.
Hendra menyebutkan, pemeliharaan rutin, pembuatan gorong-gorong dan talud tersebut menggunakan anggaran senilai Rp 2,8 miliar.
-Senyum Ramadan bersama Anak Panti Asuhan
-Bina Marga Ukur Lokasi Jembatan Kali Putih
-H-7 Lebaran 13 Proyek Jalan Belum Tuntas
-Ditemukan Mayat Mr X Bawa STNK Alamat Tenggarong
-Merubah Image Pesantren Lewat Tulisan
-Kamar Hotel di Magelang Mulai Dipesan
-PNS di Pemkab Magelang Tak Dapat THR
TRIBUNJATENG.COM MAGELANG - Proyek perbaikan 13 ruas jalan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang saat ini masih terus berjalan, diperkirakan tidak akan tuntas hingga H-7 Lebaran. Ruas-ruas jalan yang kini masih dalam perbaikan tersebut tersebar di 11 kecamatan, sebagian di antaranya adalah jalan-jalan yang akan dipadati pemudik karena menjadi akses menuju tempat wisata dan pusat oleh-oleh.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang, Sutarno. Ia juga mengungkapkan kebijakan yang berlaku setiap tahun, proyek perbaikan jalan ini akan dihentikan selama H-7 hingga H+7 Lebaran.
Secara umum, 13 ruas jalan rusak yang masih dalam perbaikan ini tetap siap dilewati oleh para pemudik,” ujarnya.
Ruas jalan rusak yang nantinya akan dipadati pemudik antara lain Bumisegoro-Ngadiharjo di Kecamatan Borobudur yang menjadi akses menuju Candi Borobudur, jalan Krogowanan-Jati di Kecamatan Sawangan yang menjadi akses menuju obyek wisata Ketep Pass, jalan Mendut-Paremono di Kecamatan Mungkid yang menjadi akses menuju Candi Mendut dan Candi Borobudur, serta jalan Prumpung-pertokoan yang menjual tape ketan di Kecamatan Muntilan, dan menjadi akses menuju pusat oleh-oleh khas Muntilan.
Selain itu, lanjut Sutarno, terdapat 12 jalan rusak di delapan kecamatan yang masih belum bisa diperbaki karena keterbatasan anggaran. Di ruas-ruas jalan ini, pemudik terpaksa harus berjalan perlahan karena jalan dipenuhi lubang-lubang, dan tidak rata.
Untuk tiga ruas jalan yang terputus karena jembatan penghubung yang ada runtuh diterjang banjir lahar dingin, Sutarno mengatakan, pada H-7 Lebaran akan kembali normal karena nantinya akan dipasang jembatan gantung. Namun, saat melewati jembatan, pemakai kendaraan juga diminta untuk bersabar dan berhati-hati.
”Karena hanya bisa dilewati satu lajur kendaraan, maka nantinya khusus untuk akses melalui jembatan tersebut akan diberlakukan sistem buka tutup,” ujarnya.
Tiga jembatan gantung tersebut nantinya akan dipasang menghubungkan antara daerah Tlatar-Talun di Kecamatan Dukun, Mendut-Tanjung di Kecamatan Mungkid, dan Dukun-Ngargomulyo di Kecamatan Dukun. Selain itu ada jalan yang tidak bisa dilalui sama sekali karena akses jalan aspal terputus, diterjang banjir lahar dingin, yaitu jalan antara Dusun Jamuskauman-Dusun Sirahan, Desa Sirahan, Kecamatan Salam.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Magelang-Keprekan, Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Sodeli, mengatakan, untuk menyambut kedatangan pemudik, jalan raya Magelang-Keprekan sepanjang 8,6 kilometer saat ini tengah dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti rambu-rambu, dan lampu penerangan jalan umum (PJU). Pemasangan fasilitas pendukung ini direncanakan selesai H-10 Lebaran.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Ismu Kuswandari menambahkan, bahwa pihaknya akan melakukan operasi pemeriksaan kendaraan di garasi PO pada tanggal 16-23 Agustus pukul 15.00-19.00, dan di terminal bus pada 24 Agustus - 7 September sekitar pukul 11.00-17.00.
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DPU Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana mengatakan dari 31 ruas jalan yang diperbaiki, hingga sekarang telah selesai sekitar 70 persen.
"Perbaikan ruas jalan tersebut merupakan pemeliharaan rutin berupa penambalan jalan yang berlubang," katanya.
Ia menyebutkan, sejumlah ruas jalan yang diperbaiki, antara lain Jalan Pare-Madyocondro, Muntung-Jumo-Kandangan, untung-Jumprit, dan Jalan Maron-Geneng-Kowangan.
"Kami targetkan perbaikan tersebut selesai sebelum arus mudik Lebaran karena merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Tingkat kerusakan jalan di Temanggung, kata Hendra, cukup tinggi karena pengaruh kondisi topografi, sedangkan dana pemeliharaan jalan sangat minim dibanding kerusakan yang ada.
Selain penambalan jalan, lanjutnya, pemeliharaan rutin yang juga dilakukan adalah pembuatan gorong-gorong dan talud jalan.
Menurutnya, pembuatan gorong-gorong dilakukan di 11 titik dan pembuatan talut di 20 titik. Kegiatan tersebut baru dilaksanakan sebagian, kebanyakan akan dilakukan setelah arus balik Lebaran.
"Rata-rata baru sekitar 10 persen proses pengerjaannya. Jadi memang tidak bisa selesai lebaran. Saat ini kami mengutamakan untuk penambalan jalan yang rusak," katanya.
Hendra menyebutkan, pemeliharaan rutin, pembuatan gorong-gorong dan talud tersebut menggunakan anggaran senilai Rp 2,8 miliar.
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari Ini :
-Mahasiswa Jepang Ikut KKN UGM-Senyum Ramadan bersama Anak Panti Asuhan
-Bina Marga Ukur Lokasi Jembatan Kali Putih
-H-7 Lebaran 13 Proyek Jalan Belum Tuntas
-Ditemukan Mayat Mr X Bawa STNK Alamat Tenggarong
-Merubah Image Pesantren Lewat Tulisan
-Kamar Hotel di Magelang Mulai Dipesan
-PNS di Pemkab Magelang Tak Dapat THR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar