Masyarakat lereng barat Gunung Merapi di beberapa desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2011), menanam pohon gaharu memperingati HUT ke-66 Republik Indonesia.
"Kami bekerja sama dengan para mahasiswa yang sedang kuliah kerja nyata di daerah ini untuk mengadakan penanaman pohon sekaligus memperingati HUT RI tahun ini," kata pegiat peguyuban pelestari lingkungan Merapi "Tunas Merapi" Kabupaten Magelang, Susanto di Magelang.
Pihaknya bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang yang selama sekitar dua bulan terakhir menjalani KKN kawasan barat Gunung Merapi di beberapa desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng.
Sekitar 400 bibit pohon gaharu berumur sekitar delapan bulan ditanam masyarakat setempat, antara lain di Desa Sengi, Sewukan, Krinjing, Sumber, Wates, dan Ngargomulyo.
"Bibit gaharu diberikan kepada para keluarga yang ditempati mahasiswa itu selama KKN, selain itu juga untuk keluarga yang memiliki anak sekolah," tuturnya.
Bibit pohon itu antara lain ditanam di pekarangan rumah warga, tegalan, dan ladang mereka.
Pohon gaharu dikenal sejak zaman dahulu antara lain untuk bahan pembuatan dupa dan hio, kosmetik, minyak wangi, obat-obatan herbal, dan sabun. Pohon itu bisa dimanfaatkan setelah umur sekitar delapan tahun.
"Semangat menanam pohon yang ditanamkan kepada masyarakat Merapi itu terkait dengan semangat menabung, karena harga pohon itu saat dimanfaatkan kelak bisa mencapai sekitar Rp25 juta per batang," ucapnya. (ans/ant)
"Kami bekerja sama dengan para mahasiswa yang sedang kuliah kerja nyata di daerah ini untuk mengadakan penanaman pohon sekaligus memperingati HUT RI tahun ini," kata pegiat peguyuban pelestari lingkungan Merapi "Tunas Merapi" Kabupaten Magelang, Susanto di Magelang.
Pihaknya bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang yang selama sekitar dua bulan terakhir menjalani KKN kawasan barat Gunung Merapi di beberapa desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng.
Sekitar 400 bibit pohon gaharu berumur sekitar delapan bulan ditanam masyarakat setempat, antara lain di Desa Sengi, Sewukan, Krinjing, Sumber, Wates, dan Ngargomulyo.
"Bibit gaharu diberikan kepada para keluarga yang ditempati mahasiswa itu selama KKN, selain itu juga untuk keluarga yang memiliki anak sekolah," tuturnya.
Bibit pohon itu antara lain ditanam di pekarangan rumah warga, tegalan, dan ladang mereka.
Pohon gaharu dikenal sejak zaman dahulu antara lain untuk bahan pembuatan dupa dan hio, kosmetik, minyak wangi, obat-obatan herbal, dan sabun. Pohon itu bisa dimanfaatkan setelah umur sekitar delapan tahun.
"Semangat menanam pohon yang ditanamkan kepada masyarakat Merapi itu terkait dengan semangat menabung, karena harga pohon itu saat dimanfaatkan kelak bisa mencapai sekitar Rp25 juta per batang," ucapnya. (ans/ant)
- Jamu Sesak Napas, Langsung Lega, Sembuh Permanen
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
-SEGERA CARIKAN SOLUSI BAGI PEDAGANG YANG TERGUSUR
-TIDAK MENENTU, NASIB TRANSMIGRAN PULANG KAMPUNG
-Jelang Mudik, Kredit Motor Meningkat
-Pegadaian Mulai Diserbu Nasabah
-Kabupaten Magelang Kekurangan 382 Guru
-Petani Upacara Kemerdekaan di Tengah Ladang
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Kabar Magelang Hari Ini :
-Peringati HUT RI, Warga Merapi Tanam Pohon Gaharu-SEGERA CARIKAN SOLUSI BAGI PEDAGANG YANG TERGUSUR
-TIDAK MENENTU, NASIB TRANSMIGRAN PULANG KAMPUNG
-Jelang Mudik, Kredit Motor Meningkat
-Pegadaian Mulai Diserbu Nasabah
-Kabupaten Magelang Kekurangan 382 Guru
-Petani Upacara Kemerdekaan di Tengah Ladang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar