MAGELANG - Anggota Komisi D DPRD Jateng, Sri Praptono menyambut baik pembangunan pasar rejowinangun yang sudah mulai berjalan. Pernyataan tersebut disampaikan saat mengikuti tarawih bersama Wali Kota Magelang di Masjid As Syifa Sanden Kramat Selatan. Karena hal tersebut dalam rangka mensejahterkan masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi langkah Pemkot Magelang melaksanakan pembangunan. Saya yakin upaya tersebut nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Magelang,” kata Sri Praptono, kemarin.
Sementara itu Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito terus berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang representatif dan komprehensif demi mewujudkan visi Kota Magelang. Sigit mengatakan, Pemkot juga akan mengupayakan peningkatan alokasi anggaran, salah satunya untuk kepentingan bantuan sosial kegamaan. “Pembangunan itu tidak hanya untuk fisik semata. Kebutuhan sosial juga harus ikut dipikirkan, tentunya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera baik jasmani maupun rohani,” tuturnya.
Sisi lain, pengurus Jaringan Mahasiswa untuk Advokasi Publik (Jangan Suap) Kota Magelang, M Khanafi, menilai sikap investor yang sudah memasarkan los dan kios meski belum ada kesepakatan soal harga dan gambar bangunan, bagian upaya menyingkirkan pedagang lama. “Sebelum terbakar, Pasar Rejowinangun sudah ditempati oleh para pedagang. Sehingga, adanya kesepakatan soal harga dan gambar bangunan dengan pedagang lama adalah hal wajib yang mesti ada sebelum los dan kios ditawarkan ke pedagang baru. Pedagang lama lebih punya hak, mereka yang harus diutamakan. Akan dikemanakan pedagang lama bila los dan kios yang dirasa strategis diminati oleh pedagang baru,” ungkap mahasiswa UMM ini.
Berdasar itu semua, Jangan Suap menyimpulkan bahwa adanya iklan di media massa maupun brosur-brosur promosi penjualan los kios pasar Rejowinangun menunjukkan bila hal tersebut bukanlah semata-mata promosi karena produk yang ditawarkan masih sumir alias meragukan. ”Sepertinya iklan itu memang sengaja diluncurkan untuk membersihkan keberadaan pedagang lama di pasar Rejowinangun baru. Dengan kata lain, pedagang lama dimarjinalkan,” jelas Hanafi.
Pengurus Jangan Suap lainnya, Agun Birawa menyebutkan, bila Pemkot Magelang tidak segera mengambil tindakan terkait indikasi pemberangusan hak-hak pedagang lama ini, maka ia dan teman-temannya bakal segera melakukan class action. ”Kalau aspirasi pedagang lama tetap diabaikan, kami akan melakukan class action,” tegasnya.
Dikatakan, seharusnya investor lebih berpihak ke pedagang lama dengan segera merangkul mereka untuk diajak bicara masalah gambar dan harga. Juga yang tidak kalah pentingnya adalah mengurus dan membayar IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Bukan malah mengiklankan, atau sebagaimana kabar yang beredar yakni membujuk Pemkot Magelang
mencairkan subsidi uang muka dari APBD yang Rp 30 miliar. “Isu investor tidak punya duit sekarang sudah mulai beredar. Ini jelas meresahkan,” tandas Agun. (dem)
- Jamu Sesak Napas, Langsung Lega, Sembuh Permanen
Kabar gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh, 90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat. Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari ini, 24 Agustus 2011
-5 Polsek Terima Bantuan Buku dari DKK
-Ikuti Petulangan Bolang Mudik Lebaran
-Harga Bahan Pokok Mulai Naik
-Angkutan Lebaran, Para Petugas Turun ke Terminal
-Didukung, Pembangunan Pasar Rejowinangun
-Didominasi Izin Trayek Mati
-Ratusan Armada Mudik Dicek Fisik
“Saya sangat mengapresiasi langkah Pemkot Magelang melaksanakan pembangunan. Saya yakin upaya tersebut nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Magelang,” kata Sri Praptono, kemarin.
Sementara itu Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito terus berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang representatif dan komprehensif demi mewujudkan visi Kota Magelang. Sigit mengatakan, Pemkot juga akan mengupayakan peningkatan alokasi anggaran, salah satunya untuk kepentingan bantuan sosial kegamaan. “Pembangunan itu tidak hanya untuk fisik semata. Kebutuhan sosial juga harus ikut dipikirkan, tentunya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera baik jasmani maupun rohani,” tuturnya.
Sisi lain, pengurus Jaringan Mahasiswa untuk Advokasi Publik (Jangan Suap) Kota Magelang, M Khanafi, menilai sikap investor yang sudah memasarkan los dan kios meski belum ada kesepakatan soal harga dan gambar bangunan, bagian upaya menyingkirkan pedagang lama. “Sebelum terbakar, Pasar Rejowinangun sudah ditempati oleh para pedagang. Sehingga, adanya kesepakatan soal harga dan gambar bangunan dengan pedagang lama adalah hal wajib yang mesti ada sebelum los dan kios ditawarkan ke pedagang baru. Pedagang lama lebih punya hak, mereka yang harus diutamakan. Akan dikemanakan pedagang lama bila los dan kios yang dirasa strategis diminati oleh pedagang baru,” ungkap mahasiswa UMM ini.
Berdasar itu semua, Jangan Suap menyimpulkan bahwa adanya iklan di media massa maupun brosur-brosur promosi penjualan los kios pasar Rejowinangun menunjukkan bila hal tersebut bukanlah semata-mata promosi karena produk yang ditawarkan masih sumir alias meragukan. ”Sepertinya iklan itu memang sengaja diluncurkan untuk membersihkan keberadaan pedagang lama di pasar Rejowinangun baru. Dengan kata lain, pedagang lama dimarjinalkan,” jelas Hanafi.
Pengurus Jangan Suap lainnya, Agun Birawa menyebutkan, bila Pemkot Magelang tidak segera mengambil tindakan terkait indikasi pemberangusan hak-hak pedagang lama ini, maka ia dan teman-temannya bakal segera melakukan class action. ”Kalau aspirasi pedagang lama tetap diabaikan, kami akan melakukan class action,” tegasnya.
Dikatakan, seharusnya investor lebih berpihak ke pedagang lama dengan segera merangkul mereka untuk diajak bicara masalah gambar dan harga. Juga yang tidak kalah pentingnya adalah mengurus dan membayar IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Bukan malah mengiklankan, atau sebagaimana kabar yang beredar yakni membujuk Pemkot Magelang
mencairkan subsidi uang muka dari APBD yang Rp 30 miliar. “Isu investor tidak punya duit sekarang sudah mulai beredar. Ini jelas meresahkan,” tandas Agun. (dem)
- Jamu Sesak Napas, Langsung Lega, Sembuh Permanen
Kabar gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh, 90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat. Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari ini, 24 Agustus 2011
-5 Polsek Terima Bantuan Buku dari DKK
-Ikuti Petulangan Bolang Mudik Lebaran
-Harga Bahan Pokok Mulai Naik
-Angkutan Lebaran, Para Petugas Turun ke Terminal
-Didukung, Pembangunan Pasar Rejowinangun
-Didominasi Izin Trayek Mati
-Ratusan Armada Mudik Dicek Fisik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar