Magelang, CyberNews. Forum Jurnalis Magelang (FJM) mengecam aksi kekerasan yang dilakukan para pelajar SMA Negeri 6 Jakarta terhadap para wartawan.
Kekerasan tersebut dinilai sebagai tindakan bar-bar dan tidak mencerminkan karakter seorang pelajar.
Koordinator Aksi FJM, Muktar Lutfie mengatakan, aksi pengeroyokan dan pemukulan ini tidak hanya mencederai kekebasan pers, namun juga tidak pantas dilakukan seorang pelajar. Atas dasar ini, FJM mengutuk keras tindakan para pelajar SMAN Jakarta tersebut.
"Menjadi pertanyaan kita semua, pantaskah seorang pelajar yang notabene adalah calon pemimpin masa depan melakukan tindak kekerasan atas wartawan. Meski di-backing jenderal, kekerasan harus diusut tuntas," tegas Lutfie dalam aksi damai di Tugu Adipura depan eks Pasar Rejowinangun, Kota Magelang Selasa (20/9).
Aksi ini diikuti puluhan wartawan dari media cetak, elektronik maupun on line se-Kabupaten dan Kota Magelang. Aksi damai diawali dengan doa bersama di Tugu Adipura. Dari sana, para wartawan kemudian melakukan aksi keprihatinan sambil berjalan kaki dan kemudian kembali lagi ke Tugu Adipura.
Setelah bergantian melakukan orasi, para wartawan meletakkan pamflet dan leaflet di atas jalan raya. Mereka juga meletakkan kartu pers dan kamera sebagai bentuk penolakan kekerasan terhadap wartawan.
Sholahuddin Alahmed, wartawan Suara Merdeka, meminta agar aparat keamanan berani mengusut tuntas kasus ini. Mereka diminta tidak takut meski pelaku pengeroyokan tersebut merupakan anak seorang jenderal.
"Tugas wartawan adalah menyampaikan informasi. Kami turun membantu mencerdaskan anak-anak bangsa. Jasa wartawan setara pahlawan. Kami minta Kapolri dan juga menteri pendidikan nasional untuk turun tangan guna mengusut tuntas pelaku kekerasan itu," tegasnya.
Menurut dia kekerasan tersebut telah melukai lima orang wartawan yakni Panca Syaukani (Media Indonesia), Aldi Gultom (Rakyat Merdeka), Wahyu (Radio Elshinta), dan Anton (stringer Metro TV). Sebelumnya, wartawan Trans7 Oktaviard lebih dulu mengalami tindakan tidak menyenangkan berupa pengeroyokan dan perampasan kaset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar