- Banyak Pohon Besar Ditebang
MUSIM kemarau yang panjang membuat kekeringan semakin meluas di wilayah Kabupaten Magelang. Di Kecamatan Borobudur saja setidaknya ada 581,6 hektare lahan pertanian yang kesulitan air. Hal ini mengancam ketersediaan pangan masyarakat.
Kekeringan tersebut terjadi di Desa Kembanglimus, Borobudur, Ringin Putih, Wanurejo, dan Candirejo. Setiap musim kemarau wilayah tersebut memang selalu dihantui kekeringan dan kesulitan air bersih.
Diduga hal ini tidak terlepas dari tindakan masyarakat yang menebang pohon-pohon besar di lereng Gunung Menoreh. "Dulu banyak pohon besar, sehingga air masih ada meski kemarau. Sekarang pohon besar tak ada lagi, sehingga mata air juga mati," kata Kepala Desa Candirejo Singgih Mulyanto.
Menurut Singgih, sumber mata air di pegunungan Menoreh merupakan hasil tangkapan hutan. Karena itu ketika pohon-pohon besar ditebang, maka fungsi kawasan Menoreh sebagai daerah tangkapan air tidak lagi maksimal.
"Ada dua dusun kami yang kesulitan air yakni Dusun Butuh dan Wonosari. Di sini tak ada pohon besar lagi. Ini berbeda dengan Desa Giritengah, dan Giripurno yang masih ada mata air. Di sana masih banyak pohon besar," kata dia.
Karena itu, Singgih mendorong masyarakat untuk kembali menghijaukan kawasan lereng Menoreh. Tanaman yang dipilih adalah pohon yang memiliki nilai konservasi tinggi namun tidak mempunyai nilai ekonomi seperti pohon trembesi dan aren. Harapannya, masyarakat tidak akan menebang pohon-pohon tersebut agar bisa tumbuh besar.
Pascabanjir lahar dingin kekeringan tidak hanya melanda sekitar lereng pegunungan Menoreh, namun kini meluas ke wilayah sekitar bantaran Kali Putih dan Kali Pabelan. Kondisi ini disebabkan rusaknya puluhan bendungan dan saluran irigasi masyarakat akibat diterjang banjir lahar dingin.
Dari pantauan di lapangan diketahui bahwa kawasan di sekitar bantaran Kali Putih dan Kali Pabelan mengalami kekeringan yang cukup serius. Para petani terpaksa menyedot air dari sungai dengan menggunakan mesin pompa air. Setiap hari ada belasan mesin pompa air yang diletakkan di Kali Putih guna menyedot air ke atas.
Meski sawah bisa teraliri air, namun para petani harus mengeluarkan biaya yang amat mahal. Jika setiap jam petani harus mengeluarkan biaya Rp 25 ribu maka selama 12 jam petani harus merogoh sekitar Rp 300 ribu. (MH Habib Shaleh-28)
Magelang Hari Ini : 29 September 2011
-Kekeringan di Magelang Meluas
-Lahan Dingin Ancam waktu Putih
-Masa Penahanan Fahriyanto Diperpanjang 20 Hari
-Warga Mengonsumsi Air Sumur Kotor
-Borobudur Destinasi Wisata Budaya Terbaik
-Keindahan Candi Borobudur sudah Bisa Dinikmati Lagi Wisatawan
-Taman Nasional Gunung Merbabu Terbakar
-Togel Hari Ini : 29 September 2011
Magelang Hari Ini : 29 September 2011
-Kekeringan di Magelang Meluas
-Lahan Dingin Ancam waktu Putih
-Masa Penahanan Fahriyanto Diperpanjang 20 Hari
-Warga Mengonsumsi Air Sumur Kotor
-Borobudur Destinasi Wisata Budaya Terbaik
-Keindahan Candi Borobudur sudah Bisa Dinikmati Lagi Wisatawan
-Taman Nasional Gunung Merbabu Terbakar
-Togel Hari Ini : 29 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar