Laporan Wartawan Tribun Jogya/ M Huda
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ratusan para pedagang pasar Rejowinangun yang saat ini menempati pasar penampungan, mendatangi DPRD Kota Magelang untuk menyampaikan aspirasinya, Senin (10/10/2011). Mereka berjalan kaki dari lokasi pasar penampungan menuju Gedung DPRD sekitar 1,5 kilometer.
Salah satu perwakilan pedagang elektronik, Sukirno mengungkapkan, perlu diketahui pedagang selama di penampungan itu sangat tertekan. Bahkan untuk memulai modal baru harus pinjam ke sana kemari, itupun bunganya belum terbayar karena dagangan yang lama telah musnah semua.
"Kami merasa prihatin, harus mengadu kemana? Sedangkan saat dimulai pembangunan kita harus membayar uang muka 30 persen. Sedangkan uang pinjaman kemarin saja belum terbayar," katanya.
Perwakilan pedagang pakaian, Indrawati mengatakan, "Bapak harus memperjuangkan nasib kami, jangan hanya ditulis di atas buku bapak saja," tegasnya pada Ketua DPRD, Hasan Suryoyudho.
Ia juga mengatakan, selaku pedagang bukan uang yang diperoleh melainkan kekecewaan dari pemerintah yang saat kampanye berjanji akan berpihak pada pedagang pasar rejowinangun.
"Saya juga sudah tiga kali kirim surat ke presiden SBY dan kemudian diberi surat dari sekda provinsi bahwa permasalahan ini adalah tanggungjawab pemkot. Kemudian setelah disampaikan ke pemkot alasannya tidak punya uang. Saat itu Wali Kotanya masih Fahriyanto," ujar perwakilan pedagang Sepatu, Heri.
Hingga berita ini diturunkan, audiensi masih berlangsung di ruang rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Magelang, Hasan Suryoyudho. Sesuai kesepakatan, audiensi akan berlangsung selama 1,5 jam dimulai dari pukul 10.00 WIB .
Magelang Hari Ini : 10 Oktober 2011
-Ratusan Pedagang Pasar Rejowinangun Datangi DPRD
-Magelang-Jogja Dilewatkan Jalan Darurat
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ratusan para pedagang pasar Rejowinangun yang saat ini menempati pasar penampungan, mendatangi DPRD Kota Magelang untuk menyampaikan aspirasinya, Senin (10/10/2011). Mereka berjalan kaki dari lokasi pasar penampungan menuju Gedung DPRD sekitar 1,5 kilometer.
Salah satu perwakilan pedagang elektronik, Sukirno mengungkapkan, perlu diketahui pedagang selama di penampungan itu sangat tertekan. Bahkan untuk memulai modal baru harus pinjam ke sana kemari, itupun bunganya belum terbayar karena dagangan yang lama telah musnah semua.
"Kami merasa prihatin, harus mengadu kemana? Sedangkan saat dimulai pembangunan kita harus membayar uang muka 30 persen. Sedangkan uang pinjaman kemarin saja belum terbayar," katanya.
Perwakilan pedagang pakaian, Indrawati mengatakan, "Bapak harus memperjuangkan nasib kami, jangan hanya ditulis di atas buku bapak saja," tegasnya pada Ketua DPRD, Hasan Suryoyudho.
Ia juga mengatakan, selaku pedagang bukan uang yang diperoleh melainkan kekecewaan dari pemerintah yang saat kampanye berjanji akan berpihak pada pedagang pasar rejowinangun.
"Saya juga sudah tiga kali kirim surat ke presiden SBY dan kemudian diberi surat dari sekda provinsi bahwa permasalahan ini adalah tanggungjawab pemkot. Kemudian setelah disampaikan ke pemkot alasannya tidak punya uang. Saat itu Wali Kotanya masih Fahriyanto," ujar perwakilan pedagang Sepatu, Heri.
Hingga berita ini diturunkan, audiensi masih berlangsung di ruang rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Magelang, Hasan Suryoyudho. Sesuai kesepakatan, audiensi akan berlangsung selama 1,5 jam dimulai dari pukul 10.00 WIB .
Magelang Hari Ini : 10 Oktober 2011
-Ratusan Pedagang Pasar Rejowinangun Datangi DPRD
-Magelang-Jogja Dilewatkan Jalan Darurat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar