ANTARA/Mohamad Hamzah/ip |
"Sudah sejak sekitar dua bulan terakhir ini tanaman cabai di desa kami kena virus kuning," kata Sugiyono, 35, salah seorang petani di Dusun Gejiwan, Desa/Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jumat (25/11).
Menurutnya, kemungkinan virus kuning atau gemini yang juga disebut petani setempat sebagai virus kebul itu menyerang tanaman cabai dengan bibit yang bukan buatan sendiri. Ia mengaku sekitar 3.500 tanaman cabainya di areal seluas 2.000 meter persegi tidak terkena virus itu, tetapi tanaman milik para petani tetangganya terkena serangan. "Saya membuat bibit sendiri, kemungkinan itu," katanya.
Ia mengatakan, para petani setempat umumnya belum mengetahui cara pencegahan dan pemberantasan virus kuning paling efektif. "Tahunya, tanaman yang terkena virus kemudian dipotong karena tidak menghasilkan," katanya.
Sugiyono mengaku telah dua kali panen cabai rawit merah. Panen pertama sebanyak 15 kilogram (kg) seminggu lalu dengan harga Rp12.000 per kg, sedangkan panen kedua 30 kg dua hari lalu dengan harga Rp12.500 per kg. Diperkirakan tanaman cabai bisa dipanen 30 kali yang dibeli para bakul sayuran yang datang ke desa setempat.
Sumber : Micom (Ant/OL-01)
Magelang Hari Ini : 26 Nopember 2011
-Borobudur Masih Warisan Budaya Dunia
-Tanaman Cabai di Lereng Merapi Diserang Virus Kuning
-Tiga Mantan Pimpinan DPRD Magelang Ditempatkan di Satu Sel LP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar