Jumat, 11 November 2011

Kabar Borobudur : Pengunjung Candi Borobudur Dibatasi


Magelang, CyberNews. Balai Konservasi dan Peninggalan Borobudur (BKPB) memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung yakni maksimal 82 orang di tiga lantai teratas candi Borobudur. Setiap pengunjung juga hanya diperbolehkan berada di puncak candi yang dibangun Wangsa Syailendra tersebut selama sekitar 15 menit.
Pembatasan ini selain berguna bagi konservasi bangunan candi juga memudahkan security untuk melakukan pengawasan. Pengaturan ini didasari fakta bahwa pada saat liburan sekolah dan Lebaran, jumlah pengunjung bisa membeludak mencapai 40.000 hingga 50.000 orang per hari.
Kondisi ini membuat jalur lalu lalang wisatawan keluar masuk candi sedikit terganggu. Selain itu, banyaknya pengunjung juga dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap keutuhan bangunan candi karena menambah beban yang ada. BKPB khawatir hal ini akan mempercepat kerusakan, pelapukan, dan pengeroposan batuan candi yang sudah berusia ribuan tahun.
Kepala Balai Konservasi dan Peninggalan Borobudur (BKPB), Drs Marsis Sutopo MSi mengatakan, pihaknya juga menyediakan 100 tempat sampah di zona 1 Borobudur. Jumlah tersebut belum termasuk tempat sampah di zona 2 yang mencapai sekitar 200 buah. Selain itu, kawasan zona 1 juga terlarang untuk parkir kendaraan bermotor maupun pedagang asongan.
Marsis menambahkan, bahwa pihaknya sudah bekerja keras untuk menjaga dan merawat Candi Borobudur sebagai situs Warisan Dunia yang keberadaannya sudah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Badan dunia yang berbasis di Paris, Perancis ini selalu memberikan perhatian besar atas Borobudur.
Hal ini diantaranya ditunjukkan dengan dukungan UNESCO atas kampanye penyelamatan Borobudur akibat dampak erupsi Gunung Merapi 2010 lalu. BKPB bersama ribuan relawan dari seluruh Indonesia membersihkan abu vulkanik yang menimbun batuan candi. Abu ini harus dibersihkan karena bersifat korosif.
Desa Wisata
Sementara itu, Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Pujo Suwarno mengatakan bahwa pembatasan jumlah pengunjung akan diikuti dengan pengembangan wisata alternatif ke sejumlah desa wisata di sekitar Candi Borobudur. Wisatawan diharapkan tidak hanya terpusat di candi, namun juga datang menikmati pemandangan dan berkunjung ke desa-desa di sekitarnya.
"Biarlah wisatawan ke Candi Borobudur untuk menikmati candi saja. Namun untuk belanja dan aktifitas lain mereka melakukannya di desa-desa wisata di sekitar candi. Ini akan menimbumlkan dampak ekonomi yang bagus. Wisatawan senang dan masyarakat memeroleh pendapatan," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar