MAGELANG, suaramerdeka.com – Mengantisipasi kemungkinan banjir lahar dingin kembali menerjang perkampungan penduduk, dibentuklah tim siaga bencana di tiap dusun, sekitar bantaran Kali Putih. Pembentukan tim ini diharap bisa meminimalisir dampak bencana.
Ketua GP Ansor Kabupaten Magelang Chabibullah mengatakan, GP Ansor dan YEU (Yakkum Emergency Unit) tengah menyusun rencana kontijensi penanggulangan bencana banjir lahar. Tim ini dibentuk di semua dusun yang ada di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam.
Alasannya, Desa Jumoyo terletak di sekitar bantaran Kali Putih yang sangat rawan menjadi korban terjangan lahar dingin. Beberapa dusun yang rentan terkena bencana banjir lahar diantaranya adalah Dusun Karang Gawang, Kemburan, Dowakan dan Kadirogo.
"Kami ingin melakukan langkah antisipasi guna meminimalisir korban jiwa," kata Chabibullah di sela-sela acara Penyusunan Rencana Kontijensi Penanggulangan Bencana Banjir Lahar Gunung Merapi di komplek huntara Desa Jumoyo, hari ini (27/11).
Tim siaga bencana mempunyai tugas untuk mengidentifikasi semua potensi yang mungkin akan terjadi. Tim ini akan mendata dan mengkaji titik-titik rentan bencana, jumlah dan prioritas warga yang harus diungsikan, jalur evakuasi hingga penyediaan logistik.
Tim siaga bencana ini rencananya juga akan dibentuk di Dusun Gatakan, Dusun Ngresap, Desa Gulon, Kecamatan Salam dan Dusun Jamblangan Kulon, Desa Bringin.
Menurut Chabibullah di dusun yang aman dari ancaman banjir lahar juga dibentuk tim siaga bencana. Pasalnya, jika lahar terjadi dusun-dusun itu nantinya akan menampung para pengungsi sebelum diungsikan ke Huntara atau tempat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar