PURWOREJO- Jari tangan kanan Adhitya Reza (11), bocah perempuan siswa kelas 6 SDN Winong, Kecamatan Kemiri mengalami luka yang cukup serius setelah tersabet parang, kemarin. Lebih menyedihkan lagi, warga RT 2 RW 3 Desa Winongkidul, Kecamatan Gebang ini mengalami luka karena berusaha menolong bapaknya, Tri Heru Suprapto (48) yang dianiaya tetangganya, Nur Topo (48).
Kasus tersebut sedang ditangani Polsek Gebang. Kapolres Purworejo AKBP Priyo Waseso yang dimintai konfirmasi melalui Kapolsek Gebang AKP Sumardi menyebutkan, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Untuk kepentingan penyidikan, tersangka kami tahan," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan unit reskrim Polsek Gebang, kejadian itu bermula saat Jumat (25/11) sore tersangka mendatangi rumah korban untuk menanyakan perihal pasir dan sumur di rumah korban.
Emosional
Tersangka meminta korban agar keluarganya tidak dikaitkan dengan masalah itu. Karena tanggapan korban dianggap tidak memuaskan, tersangka semakin emosional, dan pulang ke rumah untuk mengambil parang.
Selanjutnya tersangka datang ke rumah korban lagi dengan membawa parang. Korban tetap berada di teras rumah bersama anaknya Adhitya tersebut. "Dia menempelkan parang di leher saya dan ditekan. Saya menahannya, tapi terpeleset kemudian jatuh," kata Heru yang sehari-hari bekerja sebagai guru ini.
Melihat keselamatan bapaknya yang terancam, Adhitya nekad berusaha merebut parang dari tangan tersangka. Naas parang itu justru melukai anak ketiga ini. Darah langsung berlumuran karena empat jarinya terluka. Bahkan jari telunjuk harus dijahit.
Korban kemudian melaporkan penganiayaan tersebut ke Polsek Gebang. Setelah meminta keterangan saksi korban, petugas kemudian bergerak ke tempat kerja tersangka. Tanpa perlawanan tersangka kemudian diringkus.
Kasus tersebut sedang ditangani Polsek Gebang. Kapolres Purworejo AKBP Priyo Waseso yang dimintai konfirmasi melalui Kapolsek Gebang AKP Sumardi menyebutkan, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Untuk kepentingan penyidikan, tersangka kami tahan," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan unit reskrim Polsek Gebang, kejadian itu bermula saat Jumat (25/11) sore tersangka mendatangi rumah korban untuk menanyakan perihal pasir dan sumur di rumah korban.
Emosional
Tersangka meminta korban agar keluarganya tidak dikaitkan dengan masalah itu. Karena tanggapan korban dianggap tidak memuaskan, tersangka semakin emosional, dan pulang ke rumah untuk mengambil parang.
Selanjutnya tersangka datang ke rumah korban lagi dengan membawa parang. Korban tetap berada di teras rumah bersama anaknya Adhitya tersebut. "Dia menempelkan parang di leher saya dan ditekan. Saya menahannya, tapi terpeleset kemudian jatuh," kata Heru yang sehari-hari bekerja sebagai guru ini.
Melihat keselamatan bapaknya yang terancam, Adhitya nekad berusaha merebut parang dari tangan tersangka. Naas parang itu justru melukai anak ketiga ini. Darah langsung berlumuran karena empat jarinya terluka. Bahkan jari telunjuk harus dijahit.
Korban kemudian melaporkan penganiayaan tersebut ke Polsek Gebang. Setelah meminta keterangan saksi korban, petugas kemudian bergerak ke tempat kerja tersangka. Tanpa perlawanan tersangka kemudian diringkus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar