KEBUMEN--MICOM: Ribuan petani di Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) menerima bantuan bibit pada musim tanam (MT) I saat sekarang. Bantuan benih tersebut dialokasikan melalui dana APBN.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kebumen, Mohammad Machasin mengatakan jenis benih yang dibagikan secara gratis di antaranya adalah varietas Inpari 1, Inpari 3, Inpari 13, Situbagendit, dan Bestari.
"Seluruh benih tersebut telah dibagikan untuk ribuan petani di Kebumen yang menggarap lahan seluas 11 ribu ha. Memang tidak seluruh lahan diberi bantuan benih, karena total luas lahan mencapai 39 ribu ha," jelas Machasin, Jumat (25/11).
Dari 11 ribu ha tersebut, kata Machasin, 8 ribu ha di antaranya adalah sawah tadah hujan dan irigasi teknis. Sedangkan 3 ribu ha adalah sawah lahan kering. Untuk sawah lahan kering dibantu benih padi gaga Situbagendit dan benih hibrida untuk 400 ha.
Machasin meminta kepada petani untuk meningkatkan kewaspadaan tentang kemungkinan masuknya hama dan penyakit tanaman. "Yang perlu diwaspadai adalah hama wereng. Hama tersebut potensial untuk masuk ke Kebumen dari daerah lainnya. Karena itu, kami telah meminta kepada petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk memantau kemungkinan masuknya hama wereng," jelasnya.
Penulis : Liliek Dharmawan
Sumber : Micom (LD/OL-04)
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kebumen, Mohammad Machasin mengatakan jenis benih yang dibagikan secara gratis di antaranya adalah varietas Inpari 1, Inpari 3, Inpari 13, Situbagendit, dan Bestari.
"Seluruh benih tersebut telah dibagikan untuk ribuan petani di Kebumen yang menggarap lahan seluas 11 ribu ha. Memang tidak seluruh lahan diberi bantuan benih, karena total luas lahan mencapai 39 ribu ha," jelas Machasin, Jumat (25/11).
Dari 11 ribu ha tersebut, kata Machasin, 8 ribu ha di antaranya adalah sawah tadah hujan dan irigasi teknis. Sedangkan 3 ribu ha adalah sawah lahan kering. Untuk sawah lahan kering dibantu benih padi gaga Situbagendit dan benih hibrida untuk 400 ha.
Machasin meminta kepada petani untuk meningkatkan kewaspadaan tentang kemungkinan masuknya hama dan penyakit tanaman. "Yang perlu diwaspadai adalah hama wereng. Hama tersebut potensial untuk masuk ke Kebumen dari daerah lainnya. Karena itu, kami telah meminta kepada petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk memantau kemungkinan masuknya hama wereng," jelasnya.
Penulis : Liliek Dharmawan
Sumber : Micom (LD/OL-04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar