Temanggung, CyberNews. Sebagian bangunan gedung sekolahan MA Al-Huda Dusun Keroan, Desa Kutoanyar, Kecamatan Kedu, terancam mengalami longsor. Hal tersebut lantaran bangunan itu berdiri tepat di atas bagian pinggir sebuah tebing, yang kondisinya di musim hujan kali ini rawan longsor, terlebih, bagian bawah tebing juga tergerus aliran Sungai Galeh dusun setempat.
Apabila tebing longsor, diperkirakan akan ada tiga lokal bangunan ruangan di sekolahan itu, yang ikut longsor. Mengingat, posisi bangunan tiga lokal ruangan itu yang berada di pinggir tebing. Selain itu, berurutan dengan tiga lokal kelas di pinggir tebing bersangkutan, juga terdapat sejumlah rumah penduduk, yang juga berpotensi runtuh jika tebing longsor.
Kepala Sekolah MA Al-Huda KH Nur Badri, di kantornya, hari ini (10/11) mengatakan, sebetulnya ketika sekolahan itu berdiri, sekitar 30-an tahun lalu, bangunan terluarnya tidak tepat berada di atas pinggir tebing seperti saat ini. Saat itu, kira-kira masih ada lahan sekitar 10 meter dari dinding terluar sekolahan hingga pinggir tebing. Bahkan, lahan itu masih ditumbuhi sejumlah pohon, dan digunakan sebagai lapangan voli mini.
"Namun, lama kelamaan lahan itu tergerus aliran sungai di bawahnya. Apalagi, sungai tersebut selama ini ditambang batu serta pasirnya oleh warga, sehingga kondisinya pun makin dalam serta arusnya makin besar. Dan mulailah terjadi abrasi (pelebaran sungai, red)," tuturnya.
Ia mengisahkan, pada tahun 1995, tebing tersebut pernah mengalami longsor hebat, sehingga otomatis luasannya berkurang beberapa meter atau lahannya menyempit. Dan karena setelah longsor, tebing juga tergerus air hujan dan aliran Sungai Galehe, maka lahan itu menciut sampai bagian luar dinding ata fondasi bangunan sekolahan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar