![]() |
Antara/Anis Efizudin/vg |
Warga telah mengemasi barang-barang dan surat berharga. Sebagian lainnya menjual ternak. Bahkan ada pula beberapa warga yang mulai mengungsi.
Urip Suharjo, 27, warga Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, mengatakan kepanikan warga muncul sejak lima hari terakhir. Karenanya, sudah 10 warga desa itu yang menjual ternaknya ke pasar.
"Ternak warga sudah dijual ke pasar. Rata-rata kambing dan sapi. Saya sendiri sudah akan menjual dua ekor kambing. Uang hasil penjualan nanti bisa buat bekal di pengungsian kalau tiba-tiba Sindoro meletus," tutur Urip, Jumat (9/12).
Untuk satu ekor kambing ukuran paling besar, katanya, dijual warga seharga Rp1 juta per ekor. Selain itu warga juga menjual hasil pertanian berupa cabai dan jagung. Hasil penjualan itu juga akan digunakn sebagai bekal selama mengungsi.
Kepala Kelurahan Andongsili, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo Romadhon mengakui ada beberapa warganya yang sudah pergi mengungsi ke tempat sanak saudaranya di luar daerah karena ketakutan mendengar kabar terkait Sindoro. "Namun saya sendiri tidak mendapat laporan. Jadi tidak tahu datanya," kata dia.
Ketakutan juga dialami warga Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. "Hampir semua kaum perempuan di desa kami setiap hari selalu memandangi gunung untuk melihat kondisinya. Kami semua cemas. Saya sendiri sudah berencana akan menjual ternak. Soalnya yang penting harsu pegang uang kalau nanti meletus dan harus ngungsi," kata Ahmadi, 45, warga Desa Rataan, Kecamatan Ngadirejo. (TS/OL-04)
Sumber : MICOM
Kabar Berita Hari Ini :10 Desember 2011
Wonosobo
-Warga di Lereng Sindoro Siap Mengungsi
-Mbah Rono, Gunung Sindoro Tremor, Tenang Saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar