TEMANGGUNG-
Seribuan guru dan tenaga kependidikan swasta yang tergabung dalam
Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Kabupaten Temanggung, kemarin,
mendatangi gedung DPRD Temanggung dan kantor Bupati. Mereka memprotes
kebijakan Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Hasyim Afandi, yang sampai
saat ini belum memberikan perhatian yang berarti bagi guru dan tenaga
kependidikan swasta, terutama terkait dengan kesejahteraan mereka.
Rombongan
para guru yang melakukan long march dari SMK Swadaya Temanggung itu,
sesampai di Kantor DPRD ditemui Ketua Dewan Bambang Sukarno, kemudian
Wakil Ketua Dewan, Muhamdi dan Muh Amin, serta Ketua Komisi D DPRD, Erda
Wachyudi. Sedangkan ketika berada di Pendapa Kantor Bupati, mereka
ditemui Bupati Hasyim Afandi, Asisten I Setda Harno Susanto, Kepala
Dinas Pendidikan Edi Winarso, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jafar dan
pejabat terkait lainnya.
Ketua
PGSI Kabupaten Temanggung, Humam Sabroni, dalam orasi di depan para
anggotanya, serta disaksikan Bupati dan pejabat terkait di Pendapa
Kantor Bupati mengatakan, pada tahun 2011, Pemkab di bawah kepemimpinan
Bupati Sarjono, memberikan bantuan kepada guru swasta tersebut Rp
50.000/bulan untuk pengajar TK, serta untuk pengajar SD hingga SMA/MA Rp
100.000. Setahun kemudian, guru swasta TK hingga SMA/MA diberi dalam
jumlah sama, Rp 100.000.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
''Tahun
2004 Bupati Totok AP menambah bantuan menjadi Rp 150.000, dan tahun
2006 menambah jumlah guru swasta penerimannya sampai dengan TMT (tanggal
mulai tugas, red) 2003. Tahun 2007 Bupati Irfan menaikkan menjadi Rp
200.000, namun Bupati sekarang belum memberikan perhatian terkait
kesejahteraan ini,''tuturnya.
Menanggapi
hal tersebut, Bupati Hasyim Afandi kepada para guru swasta itu
menyatakan, dirinya tidak pernah mengingkari kata-kata dalam kampanye
maupun pidatonya. Menurutnya, kesejahteraan yang diupayakan tersebut,
bukan hanya untuk para guru swasta, namun bagi 700 ribu lebih penduduk
Kabupaten Temanggung. (H24-23)
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar