Dok. Selsa
Diperkirakan di atas Talud ini dahulu ada bangunan besar semacam pendopo.
|
Oleh Selsa
KOMPAS.com — Liyangan adalah kota yang hilang karena terkubur. Demikian ucapan salah seorang wisatawan dan peneliti kepurbakalaan dari Amerika Serikat yang pernah berkunjung di situs Liyangan, yang ditemukan secara tak sengaja oleh penambang pasir di dusun Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung.
Liyangan pada zaman dahulu diperkirakan merupakan salah satu kompleks perdusunan yang terkubur akibat bencana erupsi Sindoro. Belum diketahui pada abad berapa Liyangan ini terkubur oleh lahar dari Gunung Sindoro. Menurut seorang peneliti dari Belanda bernama Bemmelen (1970), antara tahun 1600-1671 telah terjadi bencana hebat berupa meletusnya Gunung Sindoro sebanyak tiga kali. Jadi kalau benar berita tentang erupsi Gunung Sindoro ini, berarti Liyangan adalah saksi bisu bagaimana Sindoro meluluhlantakkan daerah sekitarnya.
KOMPAS.com — Liyangan adalah kota yang hilang karena terkubur. Demikian ucapan salah seorang wisatawan dan peneliti kepurbakalaan dari Amerika Serikat yang pernah berkunjung di situs Liyangan, yang ditemukan secara tak sengaja oleh penambang pasir di dusun Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung.
Liyangan pada zaman dahulu diperkirakan merupakan salah satu kompleks perdusunan yang terkubur akibat bencana erupsi Sindoro. Belum diketahui pada abad berapa Liyangan ini terkubur oleh lahar dari Gunung Sindoro. Menurut seorang peneliti dari Belanda bernama Bemmelen (1970), antara tahun 1600-1671 telah terjadi bencana hebat berupa meletusnya Gunung Sindoro sebanyak tiga kali. Jadi kalau benar berita tentang erupsi Gunung Sindoro ini, berarti Liyangan adalah saksi bisu bagaimana Sindoro meluluhlantakkan daerah sekitarnya.
Menurut
Tambah Pramono, juru pelihara Situs Liyangan, sekitar tahun 2008
beberapa penambang pasir menemukan beberapa temuan, seperti dua candi
Ganesha, gerabah, talut (semacam fondasi dari bebatuan), alat penumbuk
rempah-rempah dan beberapa yoni.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Lalu
pada tahun 2009 ditemukan kembali beberapa bangunan. Berdasarkan
gambaran hasil survei, Liyangan adalah salah satu kompleks situs
permukiman, situs ritual dan pertanian. Dari data yang ada dan juga
beberapa hasil penemuan, Liyangan ini merupakan satu perdusunan pada
masa Kerajaan Mataram kuno.
Menurut
Trihatmadji, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa
Tengah, penemuan situs Liyangan adalah penemuan yang spektakuler.
Sementara itu berdasarkan penelitian, Liyangan dinyatakan sebagai Situs
Istimewa di Indonesia. Selain bangunan candi dan juga arca-arca, di
Liyangan juga ditemukan rumah panggung dari bahan kayu yang diperkirakan
berusia 1.000 tahun.
Kini penggalian dan penelitian masih terus berjalan untuk menguak misteri salah satu peninggalan sejarah yang mempunyai nilai budaya yang sangat tinggi.
-Pengukuran deformasi Gunung Sindoro terkendala cuaca
-Aktivitas Sindoro Menurun, Alat Pemantau Dipindah ke Gunung Ijen
-Persitema Ikut Divisi Utama PT LI
-Tembok Pagar Pabrik Kayu Lapis Runtuh, 58 Motor Ringsek
Kini penggalian dan penelitian masih terus berjalan untuk menguak misteri salah satu peninggalan sejarah yang mempunyai nilai budaya yang sangat tinggi.
Baca Juga
-Liyangan, Kota yang Hilang karena Letusan Sindoro-Pengukuran deformasi Gunung Sindoro terkendala cuaca
-Aktivitas Sindoro Menurun, Alat Pemantau Dipindah ke Gunung Ijen
-Persitema Ikut Divisi Utama PT LI
-Tembok Pagar Pabrik Kayu Lapis Runtuh, 58 Motor Ringsek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar