TEMANGGUNG, suaramerdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung tahun ini kembali memberikan penghargaan kepada sepuluh tokoh budayawan. Pemberian penghargaan ini didasari atas dedikasi para tokoh tersebut terhadap perkembangan seni budaya di Temanggung.
Beberapa dari budayawan itu ada yang sudah meninggal, di antaranya pelaku seni pertunjukan rakyat Soemaryo (alm), serta tokoh kesenian kuda lumping Sukanto (alm), dan Pawiro Sentono (alm).
"Bagi yang telah meninggal, penghargaan kami serahkan kepada ahli waris. Meski nilainya tidak seberapa, ini adalah wujud apresiasi Pemkab atas profesionalisme mereka di bidang seni dan budaya," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Temanggung, Didik Nuryanto, Senin (26/12).
Selain ketiga tokoh itu, terdapat pula sejumlah nama lain di antaranya seniman lukis Soediyoto, wartawan budaya M Asadi, dan pegiat perfilman Pardiyono ARS. Pelestari budaya Jawa seperti Yatman Siswo Wisono, Sudarno DA, dan Soegeng Koesman juga masuk dalam daftar penerima, termasuk Boedirah Soengkono tokoh penggali tata rias pengantin khas Temanggungan.
Penghargaan berupa piagam, plakat, dan tali asih rencananya diberikan pada Kamis (29/12) mendatang di kantor Disbudparpora.
Didik menambahkan, pemberian penghargaan budaya ini merupakan agenda kali ketiga. "Agenda ini baru tiga kali kami adakan. Melalui ini, kami berharap upaya pelestarian seni budaya oleh para tokoh itu bisa jadi teladan generasi penerus," ujarnya.
Pada 2010, piagam serupa diberikan kepada sepuluh tokoh, dan tahun sebelumnya hanya dua tokoh, yakni pelaku seni kuda lumping R Subagiono (alm), dan pelawak mbah Das (alm).
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar