TEMPO.CO, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi pernah akan mencabut izin usaha pertambangan PT Sinar Mineral Nusantara (SMN) yang akan menambang di Lambu, Langgudu dan Sape--tiga kecamatan di Bima. Namun gubernur tak memiliki dasar hukum mencabut izin usaha tambang. "Apa dasarnya (mencabut)?" ujar Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara Barat Eko Bambang Sutedjo, Selasa 27 Desember 2011.
Eko menjelaskan sehari sebelum kerusuhan Bupati Bima Ferry Zulkarnain sudah mengeluarkan SK Nomor 188.45/743/004/2011 tanggal 23 Desember 2011. Surat itu berisi penghentian sementera penambangan selama satu tahun. "Ini belum keluar izin pinjam. Belum mulai apa-apa," kata Ferry Zulkarnain seusai kordinasi dengan Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB, dan Badrul Munir, Sekretaris Daerah NTB Muhammad Nur.
SMN baru memasyarakatkan rencananya kepada kepala desa, kecamatan dan tokoh masyarakat. Eko menjelaskan di Kecamatan Lambu itu ada dua izin tambang yang dikeluarkan oleh Bupati Bima Ferry Zulkarnain yakni PT SMN, dan PT Indo Mineral Citra Persada (IMCP)--keduanya perusahaan tambang emas.
Sejak awal, kuasa pertambangan pertama dikeluarkan untuk IMCP yang dikeluarkan tahun 2005. KP PT SMN Kp baru tahun 2008. Namun setelah adanya UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009, pada tahun 2010 dialihkan menjadi Izin Usaha Pertambangan. Dari rekomendasi Gubernur NTB, pengajuan izin pinjam pakai lahan untuk IMCP 14.318 hektar dan untuk SMN luasnya 24.890 hektar.
Menurut Eko, hingga saat ini PT SMN sedang melakukan sosialisasi bersamaan dengan mengajukan izin pinjam pakai hutan. Jadi SMN belum masuk wilayah tiga kecamatan tersebut. Bersamaan dengan sosialisai itu, terjadilah demo yang anarkhis Pelabuhan Sape. "’Belum ada apa-apa (kegiatan penambangan)," ucap Eko.
Eko mengaku tidak tahu siapa nama pemilik PT SMN. Sedangkan Stephen, orang Mataram yang diduga terkait dengan PT SMN, tidak bisa dihubungi Tempo. Ibu Stephen yang membuka usaha toko Dunia Buah di kawasan Cakranegara, menyangkal Stephen memiliki usaha tambang. "Tidak. Stephen tidak punya kemampuan itu," katanya tanpa menyebut nama. Stephen dikatakan sedang menjalani pengobatan di Singapura sejak seminggu terakhir ini.
SUPRIYANTHO KHAFID
SUPRIYANTHO KHAFID
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar