 |
| Foto: Parwito/detikcom |
Magelang - Aksi unjuk rasa warga Dusun Ndiwak, Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jateng mewarnai kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan untuk meresmikan pasar desa setempat. Kericuhan terjadi beberapa menit dan tidak mempengaruhi jalanya acara setelah petugas aparat TNI dan Polri berhasil mengamankan 5 orang pendemo.
Aksi demo dilakukan warga karena pembangunan Pasar Ndiwak senilai Rp 800 juta yang diresmikan Menteri Koperasi dan UKM, Selasa(17/1/2012) dianggap bermasalah. Selain pasar dibangun dengan menggunakan tanah bengkok desa, pasar hanya dimonopoli pengelolaanya, Baitul Mal Watamil (BMT) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Barokah.
“Kami merasa di dizolimi karena dana hibah Rp 800 juta belum ada kejelasan bentuk kerjasamanya. Pembangunanya menggunakan kas desa tetapi pihak desa tidak dilibatkan dalam pembagian pengelolaan pasar," ungkap Handoko, koordinator aksi yang juga terlibat sebagai Tim Monitering Pembangunan Pasar Ndiwak.
Pantauan detikcom, Menteri Koperasi dan UKM hadir didampingi Gubernur Jateng Bibit Waluyo sekitar pukul 10.00 WIB disambut dengan tarian Dayakan khas Kabupaten Magelang. Keduanya didampingi oleh dua orang anggota DPR RI yaitu DPRR RI Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy dan anggota DPR RI Fraksi Golkar Rasyid yang merupakan Dapil wilayah Magelang dan sekitarnya.
Sekitar beberapa menit acara dimulai tiba-tiba diributkan oleh kericuhan yang ada di pinggir jalan. Kericuhan itu dipicu saat seorang anggota Satpol PP Kabupaten Magelang ingin mencopot papan triplek bertuliskan, "Pak Menteri Kami Warga Jamus Kauman Didzolimi BMT Baroka” atas perintah Bupati Magelang Singgih Sanyoto."
Terjadi adu mulut dan saling tarik menarik antara pendemo, petugas TNI-Polri, dan Satpol PP. Bahkan salah seorang pendemo sempat mencengkeram kerah dari salah seorang petugas Satpol PP yang mencopot papan.
Namun, aksi itu berakhir setelah petugas keamanan yang mengawal menteri beserta rombongan melerai. Aksi pun tidak berlanjut dan mempengaruhi jalanya acara.
Selain memasang papan triplek bertuliskan kalimat protes di depan pintu masuk pasar, warga juga memasangnya di dalam pasar. Menteri Koperasi dan UMKM sempat membaca tulisan namun tidak merespons tulisan itu.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Edy Santoso menyatakan sebetulnya dana hibah pembangunan pasar Rp 800 juta memang diperuntukkan koperasi. "Soal pengelolaan dan bagi hasilnya itu urusan desa. Kalau soal monopoli itu tidak ada. Sebab proses transfer dan pemberian hibah memang diberikan kepada BMT Barokah," jelas Edy di sela-sela acara.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo di sela-sela memberikan sambutan menyatakan segala sesuatu permasalahan harus diselesaikan secara bersama dengan musyawarah dan mufakat.
"Ono rembug yo dirembug. Tidak usah haheh haheh!" kata Bibit Waluyo disambut tepuk tangan tamu undangan.
Sumber : Detik News
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar